PEKANBARU

20 Tahun, PCR Sudah Hasilkan 4.181 Alumni

Pekanbaru | Kamis, 02 September 2021 - 09:48 WIB

20 Tahun, PCR Sudah Hasilkan 4.181 Alumni
Ketua YPCR Drs Azhar MM, Sekretaris Dewan Pembina YPCR Robinar Djajadisastra SH LLM dan Direktur PCR Dr Mohammad Yanuar Hariyawan ST MT memotong tumpeng dalam rangka Dies Natalis Politeknik Caltex Riau ke-20. Syukuran dilakukan secara daring dan luring, Selasa (31/8/2021). (HENNY ELYATI/ RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Lahirnya Politeknik Caltex Riau (PCR) merupakan wujud kolaborasi dan sinergi antara Pemerintah Provinsi Riau dan PT Caltex Pasific Indonesia yang berkomitmen menciptakan SDM unggul dalam mengelola sumber daya alam Provinsi Riau khususnya dan Indonesia pada umumnya. 

"Berawal dengan dibukanya 3 program studi pada tahun 2001, Politeknik Caltex Riau terus berkembang hingga saat ini memiliki 11 Program Studi dengan lebih kurang 70 persen program studinya terakreditasi A," ujar Direktur PCR Dr Mohammad Yanuar Hariyawan ST MT  saat syukuran Dies Natalis 20 tahun PCR yang dilakukan secara daring dan luring, Selasa (31/8).


 Dikatakan Yanuar, dengan dikelola secara profesional, PCR jadi politeknik swasta terbaik di Indonesia di usia yang masih relatif muda. 

"Alhamdulillah, selama lebih dari 20 tahun berbagai kemajuan dan prestasi dalam bidang-bidang Tri Dharma Perguruan Tinggi, baik pada tingkat daerah, nasional, maupun internasional sudah kita capai," sebut Yanuar.

Sampai tahun ini, lanjut Yanuar, PCR sudah menghasilkan 4.181 alumni-alumni handal yang mengisi berbagai posisi strategis baik dalam maupun luar negeri. Hal itu semua tidak lepas dari kontribusi staf PCR yang sudah mencurahkan segenap waktu tenaga, pikiran bahkan airmata demi mewujudkan cita-cita anak-anak didik PCR.  

"Hari ini, lebih dari satu tahun kita telah menjalani masa yang penuh ketidakpastian dan tantangan, karena pandemi Covid-19. Dan pada hari ini juga, tepat di penghujung bulan Agustus ini kita menyelenggarakan tasyakuran ulang tahun ke-20 tahun PCR dengan cara yang tidak biasa. Kegiatan ini kita selenggarakan secara luring dengan terbatas dan daring untuk menjaga kita semua dari dampak pandemi Covid-19. Acara tasyakuran ini seyogyanya adalah closing ceremony 20 tahun PCR, karena Pekanbaru masih dalam kondisi PPKM level 4, maka kami memutuskan membuat acara tasyakuran yang dihadiri oleh tamu yang sangat terbatas. In sya Allah closing ceremony akan kita adakan dua bulan ke depan, dengan harapan kondisi semakin membaik," sebutnya.

Diterangkan Yanuar, munculnya pandemi Covid-19 di awal 2020, memunculkan banyak tantangan berat yang harus dihadapi. Dunia mengalami banyak tantangan yang tidak ringan, ketidakstabilan, ketidakpastian, kerumitan, dan ambigu di berbagai sendi kehidupan. Tidak terkecuali pada bidang pendidikan, perkuliahan secara luring menjadi terhenti. 

"Kita tidak menyangka bahwa kita akan mengalami disrupsi yang cepat, drastis, dan mengejutkan dalam semua aspek kehidupan," imbuhnya.

Hal ini mendorong PCR untuk bisa beradaptasi dengan cepat merespon kondisi tersebut dengan menerapkan perkuliahan secara daring. Pemanfaatan teknologi digital menjadi sangat penting dalam bentuk perkuliahan secara daring. 

Para staf, baik dosen maupun AIL diberikan pembekalan dalam pemanfaatan teknologi digital dalam proses pembelajaran. Kualitas koneksi internet dan kuota internet menjadi kendala dalam proses pembelajaran daring, terutama bagi mahasiswa yang berada di daerah.

 Kendala ini sudah terbantu oleh program pemberian subsidi kuota internet dari internal PCR dan dilanjutkan oleh program serupa dari Kemendikbud.(hen)
 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook