Sekolah Tatap Muka Masih Dipertimbangkan

Pekanbaru | Jumat, 02 Juli 2021 - 09:01 WIB

Sekolah Tatap Muka Masih Dipertimbangkan
(INTERNET)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Evaluasi masih dilakukan Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru terhadap rencana sekolah tatap muka yang bakal digelar tahun ajaran 2021/2022.  Pertimbangkan utama adalah risiko dan kondisi sebaran kasus Covid-19 di Pekanbaru.

Wakil Wali Kota Pekanbaru H Ayat Cahyadi SSi, Kamis, (1/7) mengatakan, pemerintah kota tetap mengacu pada Surat Keputusan Bersama (SKB) empat menteri. "Kami tetap mengacu SKB. Kalau zona masih merah atau oranye, berat nanti (belum, red)," kata dia.


Menurutnya, pemerintah kota masih melakukan kajian dan pembahasan dengan Satgas Covid-19 Pekanbaru. Hal ini mengingat kondisi Kota Pekanbaru masih berstatus zona oranye, atau tingkat risiko sedang.

Ia menyebut, pemerintah kota sempat melakukan uji coba sekolah tatap muka selama dua pekan. Namun dihentikan kembali akibat kasus positif meningkat. "Makanya sebelum diberlakukan nanti, kasus bisa turun. Zona kita bisa hijau atau kuning supaya bisa sekolah tatap muka," jelasnya.

Karena dalam SKB empat menteri yang ditandatangani oleh Menteri Pendidikan Kebudayan Riset dan Teknologi, Menteri Agama, Menteri Dalam Negeri, dan Menteri Kesehatan, wilayah dengan zona merah dan oranye belum dapat melaksanakan sekolah tatap muka.

"Bahkan untuk daerah Jawa mau menerapkan PPKM darurat. Artinya pemerintah pusat sangat tanggap terhadap perkembangan Covid ini," jelasnya.

Ia berharap, dengan ikhtiar selama ini, mulai dari penerapan protokol kesehatan, dan vaksinasi agar kasus menurun. "Dan aktivitas dapat dilakukan seperti sedia kala," singkatnya.

Komisi III Ingatkan Orang Tua Murid

Sementara itu, DPRD Kota Pekanbaru berharap agar sekolah tatap muka dapat segera diputuskan. Pasalnya, sudah banyak orang tua murid yang menyampaikan keinginan tersebut kepada para wakil rakyat.

"Keputusan itu ada di pemerintahan. Namun begitu orang tua murid juga diminta partisipasinya mengingatkan anak-anaknya untuk patuh dalam penerapan prokes (protokol kesehatan, red)," kata Ketua Komisi III Yasser Hamidy, Kamis (1/7).

Dalam menyambut tahun ajaran baru saat ini, ada tiga hal yang diingatkan kepada orang tua murid selama masa pandemi. Pertama, dikatakan Yasser, penerapan protokol kesehatan tetap harus dilaksanakan dan tidak boleh diabaikan. Kedua, para orang tua diminta untuk meningkatkan pengawasan terhadap peserta didik karena mereka sudah sangat terbiasa menggunakan android.

Ketiga, dipesankannya, jangan sampai ada anak putus sekolah hanya karena tidak lolos PPDB atau masalah zonasi sekolah negeri.

"Untuk yang ketiga ini, kami minta Dinas Pendidikan Pekanbaru dapat memberikan dan mencari solusi agar bisa membantu khusus anak-anak dari kalangan keluarga kurang mampu untuk dibantu masuk sekolah swasta," harap politisi PKS ini.

Yasser juga mengingatkan agar pengalaman-pengalaman yang tahun sebelumnya banyak dikeluhkan harus diminimalisir. "Jangan sampai masalah lama jadi masalah lagi, harus belajar dari pengalaman yang terdahulu," tuturnya.(yls)

Laporan M ALI NURMAN dan AGUSTIAR, Kota

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook