PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Kondisi flyover simpang empat Mal SKA Pekanbaru masih menarik perhatian masyarakat. Terutama tentang adanya dugaan keretakan di bagian sambungan flyover itu.
Pengamat perkotaan Mardianto Manan kepada Riau Pos mengatakan, pemerintah harus mengkaji kembali dengan mengutus tim ahli, apakah benar konstruksi pembangunan flyover terjadi keretakan atau tidak, dan atau memang sengaja dibuat seperti itu.
Jika memang dibuat seperti itu, menurut Mardianto Manan pemerintah harus menjelaskan ke masyarakat agar tidak menimbulkan kecemasan, terutama masyarakat yang melintas di sana.
“Masyarakat tidak tahu apakah itu memang terjadi keretakan, apakah memang konstruksinya seperti itu, harus dijelaskan. Ini gunanya agar tidak terjadi kecemasan. Kalau memang retak harus segera diperbaiki. Karena biaya pembangunannya bukan sedikit. Biaya pembangunannya sangat mahal,” ujar Mardianto Manan kepada Riau Pos, Senin (1/4).
Dari pantauan Riau Pos di lokasi, memang terlihat ada rongga di bagian flyover. Kondisi ini terlihat jelas dengan kasat mata dan sempat menjadi perhatian pengendara dan masyarakat yang melintas.
Sebelumnya anggota Komisi IV DPRD Riau Abdul Wahid juga menyoroti hal tersebut. Ia juga mendesak Dinas PUPR untuk melibatkan tim ahli dalam menjawab persoalan tersebut. Pengkajian dengan melibatkan tim ahli diperlukan untuk menjawab kekhawatiran masyarakat akan sarana infrastruktur yang baru diresmikan ini.
Ia menilai, retak bisa diindikasikan terjadi dari adanya beban dari konstruksi yang berat di oprit, sementara pondasinya tidak stabil karena kondisi tanah yang rawa. ”Makanya, itu semua harus dikaji, biar tidak bermasalah di kemudian hari,” urai Wahid.
Kepala Bidang (Kabid) Jembatan dan Jalan Dinas PUPR, Yunnan Haris terkait adanya informasi dugaan keretakan flyover simpang Mal SKA menampik hal tersebut. Rongga yang ada antar sambungan tersebut adalah jarak yang sengaja dibuat sesuai dengan konstruksi yang ada.(dop/sol)