PEKANBARU (RIAUPOS.COP)- Penyakit demam dengue atau demam berdarah dengue (DBD) terjadi karena virus dengue yang disebarkan gigitan nyamuk aedes aegypti. Penyakit ini dapat menular dari satu orang ke orang lain. Virus dengue akan mengganggu sistem pembekuan darah di dalam tubuh yang ditandai kadar trombosit turun menyebabkan terjadinya pendarahan sampai terjadi kebocoran plasma yang mengakibatkan syok.
Dengue adalah penyakit infeksi sistemik yang sangat dinamis dan spektrum klinik yang luas sehingga dapat berupa gejala asimtomatik, ringan, dan berat. Penyakit ini dapat mengakibatkan manifestasi klinis yang bervariasi antara penyakit yang paling ringan pada demam dengue dan demam berdarah dengue sampai dengan demam berdarah dengue dengan syok atau dengue syok sindrom (DSS).
Menurut dokter Spesialis Anak Rumah Sakit Awal Bros Ahmad Yani, dr Arie Kurniasih Sp A, Jumat (27/11) mengatakan, tidak ada salahnya waspada DBD sedini mungkin. Apalagi sekarang sudah masuk pada perubahan musim. Musim panas ke musim hujan. DBD, katanya, dapat diderita baik oleh orang dewasa maupun anak-anak bahkan balita. Pada anak-anak dan balita, gejala demam berdarah bisa sedikit berbeda karena mereka memiliki tubuh yang lebih rentan. Oleh karena itu, perlu diketahui gejala demam berdarah pada anak dan balita.