“Jadi sebagian pedagang sudah setuju. Beberapa pedagang ada yang kurang sepakat. Tetapi tetap diminta pindah. Satpol PP yang turun kalau pedagang tidak mau pindah misalnya,” katanya.
Lokasi itu juga dijadikan aktivitas bongkar muat. Didominasi hasil pertanian. Seperti lobak, wortel, tomat, cabai dan sayur mayur lainnya. Suhardi mengatakan pasokan sayu mayur itu untuk didistribusikan ke pasar tradisional. “Sebagian dibeli langsung di tempat. Sebagian didistribusikan ke Pelalawan, Siak, Perawang dan Kampar. Pasakon berasal dari Sumatera Barat, Medan dan pulau Jawa,” katanya.
Ia mengatakan bahwa rencana relokasi tersebut direalisasikan karena rencana awal lokasi di terminal akan dibangun gedung pengujian kendaraan bermotor (PKB). Namun pembangunannya batal tahun ini. “Meski batal pembangunan gedung uji kir itu, tetapi relokasi tetap dilanjutkan,” tuturnya.
Sebelumnya, 138 dari sekitar 150 pedagang di pasar induk sementara Terminal BRPS mendatangi DPRD Pekanbaru, Kamis (23/8) untuk menyampaikan penolakan mereka terhadap rencana Pemko Pekanbaru merelokasi mereka. Mereka meminta agar pembangunan pasar induk di Jalan Soekarno-Hatta digesa sehingga mereka bisa langsung pindah ke pasar sebenarnya.
Ke-138 pedagang ini membubuhkan tanda tangan sebagai bukti menolak. Pedagang juga menilai tempat relokasi yang baru tidak nyaman bagi pedagang.
“Kami tidak ada disertakan dalam kebijakan ini. Tiba-tiba saja langsung diminta pindah. Jelas kami keberatan. Soalnya janji dahulu, pindah di pasar induk jika sudah selesai. Sementara pasar induk belum jelas selesainya kapan,” kata perwakilan pedagang Limson usai menjumpai Wakil Ketua DPRD Pekanbaru Jhon Romi Sinaga saat itu.
Jhon Romi Sinaga mengatakan tidak setuju dengan rencana pemko tersebut. Menurut politisi PDI Perjuangan ini, pemko seharusnya tetap memberikan izin kepada pedagang untuk tetap berjualan di tempat saat ini sampai proses pembangunan gedung PKB dimulai dan pasar induk jelas statusnya.
“Pasar induk belum selesai kan? Gedung PKB pun belum dibangun tahun ini karena alasan anggaran. Maka pastikan betul lokasi yang kondusif untuk pedagang pindah,” ujarnya.(yls)