“Luar biasa, modal kerja kami hari ini saja sudah habis. Khususnya di uang pecahan Rp5.000. Peningkatan tinggi, menjelang hari-hari akhir penukaran uang biasanya akan semakin meningkat. Karena Idul Fitri, semangat berbagi antar umat muslim tinggi jadinya penukaran uang juga semakin meningkat,” kata Rezi.

Sementara dikatakan teller Bank Riau Kepri, Tengku Rahma Fatmelia, uang pecahan Rp5.000 memang yang paling laris. “Sama seperti penukaran uang gelombang pertama pekan lalu. Uang pecahan Rp5 ribu masih diminati masyarakat,” tutur Tengku.

Hal sama dikatakan petugas penukaran uang BRI Agro, Trisna Lidya Karni. Jika biasanya uang pecahan Rp2.000 yang laris, di Ramadan ini justru Rp5.000. “Luar biasa sekali minat masyarakat buat menukarkan uang baru. Ada yang sampai tidak kebagian nomor antrean. Ramadan ini, uang pecahan Rp5.000 masih laris. Tidak seperti Ramadan tahun lalu yang larisnya uang pecahan Rp2.000,” kata Trisna.

Tiap orang mendapat nomor antrean dan form penukaran uang yang dapat diambil mulai pukul 07.30 WIB di Masjid Raya An-Nur Provinsi Riau. Sebanyak 500 nomor antrean telah habis pukul 08.30 WIB. Sementara pelayanan penukaran uang, baru dimulai pukul 09.00 WIB. Tiap nomor dapat melakukan penukaran sebanyak lima pax atau ikatan untuk per nominal uang.

“Per satu ikatan atau pax itu ada 100 lembar uang. Seperti pecahan Rp5.000 berarti ada Rp500 ribu. Jadi, tiap nomor dapat mengambil lima pax untuk satu nominal. Berbeda dengan uang Rp1.000 yang hanya dapat diambil 1 pax per nomor antrean,” ujar Rezi.

Ditambahkan Rezi, jauh hari sebelum Ramadan di berbagai bank juga sudah melayani penukaran uang.

“Walaupun di sini buka penukaran uang, di bank juga tetap bisa melakukan penukaran uang pecahan,” kata Rezi.