Selama berkarir sebagai lurah, Samiyo mengatakan tidak memiliki usaha. “Kemarin di rumah ada jualan es untuk anak-anak les di sekitar rumah. Tapi sudah gak ada sekarang,” ujarnya.
Suka duka menjadi satgas diceritakan Samiyo dengan antusias. “Kerjanya nggak berat. Hanya mengawasi saja. Kalau dukanya, masyarakat yang buang sampah susah dibilangin. Ada yang main lempar saja dari atas motor,” ungkapnya.
Apa tanggapan sang istri, Samiya mengatakan istri mendukung pilihannya. Untuk membantu ekonomi keluarga, istri Samiyo menjual soto Pacitan di Jalan Soekarno Hatta dekat RS Budi Mulya.
“ibu dukung saja karena tahu saya orangnya suka kerja. Jadi tidak masalah,” ujarnya.
Samiyo berharap peran aktif setiap ketua RW atau RT untuk memberikan informasi kepada masyarakat agar mematuhi jam pembuangan sampah. “Supaya kota kita bersih lagi dan bisa dapat Adipura lagi,” imbaunya.(cr4)