Selain itu ia meminta dan mengimbau kepada pengusaha Muslim agar melakukan perdagangan dengan baik halal dan toyyiban. Tidak mencampuradukkan yang hak dengan yang batil. Selain itu, untuk mengantisipasi maraknya hal ini, dia meminta BBPOM agar selalu melakukan pengawasan dan memeriksa secara rutin.
Warga Terkejut
Di sisi lain warga yang kerap menyantap bakso di sana sama sekali tak menyangka daging olahan untuk pembuatan bakso mengandung daging babi.
“Saya sering beli dan makan bakso di sana. Saya terkejut soal bakso yang dijual mengandung daging babi,” ungkap Indah (35), warga Sukajadi kepada Riau Pos, Senin (28/8). Menurut pengakuan ibu rumah tangga itu, saat mengkonsumsi bakso tersebut, tidak ada rasa yang berbeda. Rasanya sama dengan bakso lainnya.
“Mungkin karena sudah diolah,” jelasnya.
Menurutnya, warung Basko Mekar yang pertama di depan Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Suska, namun warung tersebut pindah tempat ke ruko lantai tiga di depan Jalan Murai. Ditambahkan Indah, warung bakso itu sudah tidak beroperasi sejak Sabtu lalu.
“Jumat lalu ada datang orang Dinas Kesehatan ke sini, tapi apa tujuan mereka datang saya tidak tahu. Keesokan harinya sudah tidak buka lagi,” imbuhnya.