KOTA (RIAUPOS.CO) - SEBUAH rumah panggung di dekat Jembatan Siak I, sejak 2013 diubah fungsi menjadi Taman Bacaan Masyarakat (TBM). Awalnya, rumah panggung ini diperuntukkan untuk pengrajin rotan yang banyak membuka usaha di pinggir Jalan Yos Sudarso, Rumbai. Namun sejak 2013, rumah panggung ini dijadikan taman baca. Dan baru pada 2016, Badan Perpustakaan dan Kearsipan yang kini berubah menjadi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pekanbaru bertanggung jawab untuk TBM ini.
“Di sini ada sekitar 2.000 buku sejak didirikannya sampai sekarang,” ujar petugas TBM Rumbai Eriyadi, akhir pekan lalu.
Buku-buku itu kebanyakan berasal dari pengadaan dinas, hibah dan bantuan dari Provinsi.
Eriyadi yang sudah bekerja sebagai tenaga honorer sejak 2010 itu mengatakan, jumlah pembaca di TBM Rumbai cukup banyak setiap harinya. “Ada 20-30 orang berkunjung setiap harinya. Baik dari tingkat sekolah dasar hingga mahasiswa,” ujarnya.
Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Rumbai ini difasilitasi dengan fasilitas Wifi dan perangkat komputer. Eriyadi yang berasal dari Selat Panjang ini juga menjelaskan jam operasional TBM. “TBM Rumbai bukanya dari Senin hingga Jumat, dari pukul 09.00 WIB sampai pukul 17.00 WIB,” ujar Eriyadi yang juga mengisi waktu luangnya dengan mengajar mengaji.
Sebelum dibentuknya taman baca ini, Eriyadi mengatakan untuk menumbuhkan minat baca warga serta anak anak sskolah, ia menggunakan motor roda tiga yang dilengkapi dengan boks membawa buku. “Dulu bawa motor roda tiga. Bawa 1.000 eksemplar ke tempat keramaian,” ujarnya.
Bersama Muhammad Afrianto, Eriyadi bertugas menjaga TBM Rumbai pada saat jam operasional. Selain menyediakan buku di TBM, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pekanbaru juga memiliki pustaka keliling (puskeling).