Wako Minta Anak Buahnya Jujur
Maraknya gelanggang permainan (gelper) beraroma judi membuat Walikota Pekanbaru Firdaus MT geleng kepala. Saat dikonfirmasi Riau Pos, Firdaus selama ini mengaku tidak mengetahui bahwa gelper yang sedianya diperuntukan untuk bermain anak-anak dijadikan arena judi. Bahkan sebelumnya ia juga sudah pernah memerintahkan anak buahnya untuk mengusut terkait adanya informasi mengenai gelper yang memiliki unsur judi.
“Saya sudah perintahkan, buat tim terpadu. Jadi laporan sementara ga ada ditemukan unsur judi. Ini yang mau kami evaluasi dan kami pastikan betul ada atau tidak (ada unsur judi),” ujar Wako.
Ia pun meminta agar anak buahnya dapat bekerja jujur. Karena jika kedapatan menyeleweng, dirinya berjanji juga tidak segan untuk melakukan evaluasi jabatan.
Sementara itu Kasatpol PP Pekanbaru Zulfahmi Adrian saat dikonfirmasi Riau Pos saat itu mengaku tidak ikut dalam sidak yang telah dilaksanakan anggota DPRD Pekanbaru Yose Saputra. Ia menuturkan bahwa sekitar sepekan yang lalu dirinya sudah mendapatkan perintah langsung dari walikota untuk menulusuri informasi adanya judi berkedok gelper. Akan tetapi setelah tim terpadu turun ke seluruh lokasi gelper, dirinya mengatakan tidak ada ditemukan satupun unsur judi di areal gelper.
“Kami kan ada tim terpadu. Isinya Satpol PP, DPM-PTSP sama Dinas Pariwisata. Jadi dari laporan anggota yang turun tidak satupun ada unsur judi,” katanya.
Namun begitu pihaknya sudah membuat perjanjian tertulis dengan pengelola gelper. Bilamana nantinya ada ditemukan unsur judi, maka izin yang dimiliki akan langsung di usulkan untuk dicabut. Sedangkan untuk tindak pidana yang memenuhi unsur pihaknya akan melaporkan secara resmi kepada pihak kepolisian.
Kenapa ga diturunkan tim Intel ke lokasi? Karena kalau mengenakan seragam petugas pasti ketahuan pengelola? Menjawab pertanyaan tersebut, Zul mengaku untuk menurunkan tim Intel ke lokasi gelper pihaknya tidak memiliki anggaran. Karena untuk menurunkan anggota Intel harus disertai uang operasional. Anggaran tersebut yang sama sekali tidak dimiliki oleh pihaknya.
“Pertama soal anggaran, ya. Kedua, tentunya untuk mendapatkan bukti harus tangkap tangan. Itu pastinya memerlukan waktu lama,”sebut Zul.