PANAM (RIAUPOS.CO) - DALAM kurun waktu 10 bulan pertumbuhan pengidap penyakit HIV-AIDS di Puskesmas Rawat Inap Sidomulyo, Kecamatan Tampan mengalami peningkatan yang cukup siginifikan, dari 5 menjadi 10 tahun ini. Peningkatan jumlah ini adalah pengidap HIV-AIDS baru, diantaranya merupakan pelaku seks menyimpang. Para pengidapnya rata-rata berusia 20 tahun ke atas dan masih tergolong dalam masa produktif.
Sayangnya, di puskesmas ini hanya dapat melakukan penanganan dini, untuk pasien yang mengidap HIV AIDS dan belum bisa melakukan penanganan secara maksimal karena keterbatasan peralatan dan obat-obatan.
Hal ini dijelaskan oleh Detra Deni selaku bagian administrasi VCT Puskesmas Rawat Inap Sidomulyo kepada Riau Pos, Senin (14/8). Ia mengungkapkan, bertambahnya kasus pengidap HIV-AIDS ini terjadi sejak bulan Oktober tahun lalu hingga bulan Agustus tahun ini.
‘’Umumnya para penderita melakukan pengecekan dulu di Puskesmas yang ada di tempat tinggalnya. Setelah itu Puskesmas tersebut melakukan rujukan ke Puskesmas rawat inap ini untuk diakukan identifikasi dini, berupa gejala- gejala yang tampak dari penyakit tersebut,’’ ujarnya.
Menurutnya, setiap pasien yang telah diperiksa di puskesmas ini, dan dinyatakan mengidap penyakit tersebut, akan dianjurkan untuk melakukan perawatan secara intensif oleh dokter yang menanganinya.
Sedangkan dalam penanganannya kata Detra, petugas Puskesmas Rawat Inap Sidomulyo sering melakukan rujukan kepada Puskesmas dan rumah sakit di Pekanbaru, yang memiliki unit pelayanan khusus yaitu Voluntary Counseling Test (VCT) dalam penanganan penyakit tersebut.