KISAH TUNA NETRA PENJUAL KERUPUK DAN TUKANG PIJAT

Percaya Tak akan Ditipu Pembeli

Pekanbaru | Rabu, 26 Juli 2017 - 09:39 WIB

 Percaya Tak akan Ditipu Pembeli
JUALAN KERUPUK: Seorang difabel penjual kerupuk saat melintas di Jalan Delima Puri Panam, Pekanbaru, Senin (24/7/2017).

Harga kerupuk yang dijualnya Rp20 ribu per bungkus untuk semua jenis. Menurutnya, untung yang didapatnya tidak terlalu banyak, karena dia akan menyetorkan uang dihasilkan dari penjualan tersebut kepada teman yang memberikannya tumpangan tempat tinggal di Jalan Harapan Raya itu.  Marzuki mengaku  temannya mendapatkan kerupuk yang dikirim dari Kota Payakumbuh. Jika barang dagangan mereka habis, temannya akan menelpon seseorang yang akan mengirimkan kerupuk tersebut ke tempatnya tinggal.

Untuk gudang kerupuk yang ada di Pekanbaru, sepengetahuan Marzuki ada di sekitar Jalan HR Soebrantas. Marzuki sendiri sudah berkeluarga. Anak dan dua istrinya tinggal di Pariaman, Sumatera Barat. Istrinya juga seorang difabel sama sepertinya yang sehari-hari seorang tukang pijat. Anak pertamanya adalah seorang putri yang sudah duduk dikelas tiga SLTP dan anak keduanya laki-laki yang duduk dikelas enam sekolah dasar.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Dulunya Marzuki adalah seorang tukang pijat di Pariaman, karena kebutuhan hidup yang besar dan pengguna jasanya juga sudah berkurang,  dia merasa usaha menjadi tukang pijat itu tidak bisa lagi diteruskan. Kebetulan dia dihubungi temannya  yang juga bersama belajar pijat di Padang dulunya yang saat ini memberikan tempat tinggal itu. Teman tersebut, menghubunginya untuk menawarkan berjualan kerupuk. Marzukipun menyanggupinya dan berangkat ke Pekanbaru.

Marzuki mengaku, sudah enam bulan di Pekanbaru menjual kerupuk. Dia juga mengaku tidak bisa berharap untung lebih dari penjualan kerupuk. Jadi yang diharapkannya adalah uang yang berlebih dari pembayaran pembeli yang terkadang tersentuh dan menaruh simpati melihatnya. Dari uang itulah dia bisa mengirim kepada keluarnya di kampung. Pria yang tiap harinya berjualan berpindah-pindah tempat ini, mengaku bisa mengirim uang  Rp1 juta untuk istri dan anak-anaknya, dari hasil penjualan dua minggu.(cr1/ksm)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook