Slamet Riyadi dari BMKG dalam rapat menyampaikan bahwa saat ini di Pekanbaru belum ditemukan adanya titik api. Namun demikian arah angin dan perkembangan cuaca yang dipredisiki mulai Mei jelang September wilayah Riau daratan termasuk Pekanbaru akan terjadi curah hujan yang rendah.
”Berpotensi kemarau, maka dikhawatirkan persoalan kebakaran lahan dan hutan ini akan terjadi,’’ tuturnya.
Menanggapi potensi karhutla akibat kemarau ini, Asisten I meminta BPBPK untuk segera menyusun tim siap siaga darurat karhutla dengan melibatkan seluruh satuan dan elemen yang ada di Pekanbaru seperti TNI, Polri dan jajaran pemko sendiri sampai ketingkat kecamatan dan Keluraharan. ”Posko yang telah dibentuk oleh jajaran Kodim menjadi posko lanjutan dari kesiapsigaan tim ini. Nantinya termasuk Satpol PP dan jajaran kesehatan dengan segala personal dan fasilitas dan perlengkapannya,’,’’ ujar Destrayani Bibra.
Di tempat yang sama, Dandim Pekanbaru Letkol Tunjung Setyabudi mengajak seluruh camat, lurah dan masyarakat Pekanbaru untuk kembali menggalakkan semangat gotong royong dalam membersihkan parit pengantar, lahan yang tertinggal, serta memantau dan memastikan wilayah masing-masing aman dari kebakaran. ”Yang terpenting adalah membangun komunikasi dan informasi gerak cepat antar satuan dan lembaga terkait dalam pencegahan karhutla ini,’’ terangnya.