Hanya setahun berselang investasi yang masuk meningkat tajam. Terdata pada 2013 ada 14 perusahaan masuk ke Pekanbaru dengan serapan, tenaga kerja 4.040 orang dan menanamkan investasi sebesar Rp1.446.298.350.000. Perusahaan ini terbagi atas mereka yang bergerak di bidang real estate berupa hotel dan mal 3 perusahaan, SPBU 3, developer 3, rumah sakit 1, klinik 1, dan office building convention hall 1.
Tahun 2014 peningkatan terus terjadi. Perusahaan yang masuk ke Pekanbaru bertambah menjadi 25 dengan serapan tenaga kerja 1.923 orang pekerja dan nilai investasi Rp5.749.690.815.578. Perusahaan-perusahaan ini adalah yang bergerak di bidang real estaste hotel dan mall 5 perusahaan, ATPM dealer 2, waralaba 2, developer 2, stone crusher, perdagangan ATK, furniture, industri logam, jasa pendidikan, rumah sakit, restoran, SPBU, pergudangan, air minum, industri kabel serat optik, dan hotel masing-masing 1.
Investasi mencapai puncaknya pada 2015. Terdata 27 perusahaan menanamkan modalnya di Pekanbaru dan mempekerjakan 4.357 orang. Investasi yang masuk tahun lalu sampai triwulan ketiga saja tercatat sudah mencapai Rp3.327.241.956.806. Investasi ini terbagi pada perusaaan di bidang real estate hotel dan mal 7, hotel berbintang 2, hotel melati 2, developer 2, batcing plant dan stone crusher 2, air minum, SPBU, material bangunan dan pergundangan restoran masing-masing 1 dan jasa lainnya 4.
Wali Kota Pekanbaru Dr Firdaus ST MT mengungkapkan, dalam mengembangkan perekonomian masyarakat, dirinya hanya menggunakan dana Anggaran Pendapatan Belanda Daerah (APBD) sebagai stimulis. ‘’Selebihnya investasi kota dikembangkan dari investor yang masuk. Karena itu kami harus siap memberikan pelayanan terbaik,’’ tuturnya.
Dengan berbagai prestasi yang diraih Kota Pekanbaru, Wako tidak mau terlena. Keberhasilan adalah dorongan untuk semakin meningkatkan kinerja yang ada. ’’Intinya seluruh elemen masyarakat harus bersinergi bersama membangun kota. Kami harus meningkatkan rasa memiliki terhadap kota ini,’’ imbuhnya.
Upaya Pemko Pekanbaru, sambungnya untuk merealisasikan visi dan misi membentuk kota metropolitan madani tidak bisa dilepas dari pemahaman bersama. ‘’Pekanbaru akan dibangun menuju kota modern berasaskan smart city, liveable dan green city. Ini bukan hanya tugas pemerintah sendiri.Kerja sama dan koordinasi harus dilakukan oleh seluruh stakeholder agar tujuan membentuk masyarakat madani yang berperadaban tinggi, religius, berkualitas, mandiri, tangguh dan berdaya saing bisa terealisasi,’’ tuturnya.
Menambahkan Wako, Kepala Badan Pelayanan Terpadu Penanaman Modal (BPTPM) Kota Pekanbaru M Jamil mengatakan terus meningkatnya nilai investasi ke Kota Pekanbaru adalah cerminan kepercayaan pemodal dengan stabilitas ekonomi yang tercipta.
‘’Dari target, realisasi naik Rp5,7 triliun. Investor banyak yang masuk karena dari segi letak geografis Pekanbaru adalah jalur utama transportasi di Riau,’’ terangnya.
Selain itu, penduduk Kota Pekanbaru juga mudah menerima hal-hal baru. ‘’Penduduk kita heterogen, cocok untuk dunia usaha. Keamanan juga stabil, dan yang paling penting Pekanbaru mudah dijangkau,’’ katanya.
Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Sekretariat Kota (Setko) Pekanbaru Alek Kurniawan SP MSi menyebut, Pemko Pekanbaru dalam menerima investor yang masuk selalu mengedepankan pertimbangan manfaat bagi masyarakat. ‘’Investasi yang masuk harus memberi dampak nyata bagi pembangunan dan masyarakat,’’ singkatnya.(adv/a)