PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Pascapenyerahan kunci kios tempat penampungan sementara (TPS), pedagang Pasar Cik Puan belum masuk atau pindah ke kios TPS, Ahad (30/4). Penyerahan kunci kios langsung dilakukan oleh Penjabat Wali Kota Pekanbaru Muflihun, Sabtu (29/4) lalu.
Pantauan Riau Pos, Ahad (30/4), beberapa pedagang masih sibuk melakukan pembersihan terhadap barang dagangan yang berada di lantai dasar bangunan Pasar Cik Puan yang terbengkalai. Sebagian pedagang lainnya terlihat membersihkan kios TPS dan memasang berbagai instalasi yang diperlukan untuk berjualan.
Salah seorang pedagang pasar yang mendapat kios di TPS Pasar Cik Puan Melda mengaku saat ini belum bisa langsung pindah ke bangunan Pasar Cik Puan yang akhir pekan lalu diberikan kepada para pedagang.
Menurutnya masih banyak yang harus dibenahi di dalam kios TPS tersebut. Meski Pemerintah Kota Pekanbaru telah menyediakan bangunan semi permanen, namun sejumlah fasilitas lainnya masih belum diselesaikan secara menyeluruh, sehingga pedagang harus mengeluarkan modal sendiri untuk melakukan perbaikan sesuai keperluan pedagang.
”Belum bisa pindah lagi, karena plafonnya masih kosong, jadi harus kami renovasi sendiri. Tapi harus nyari biaya dulu,” ungkapnya.
Ia mengaku sementara waktu berjualan ala kadarnya di bangunan kios yang telah diserahkan tersebut, guna mencari dana tambahan untuk renovasi bangunan serta modal belanja barang baru.
”Kami berharap dengan sudah diserahkannya bangunan ini pendapatan pedagang bisa meningkat dan pasar ini bisa jadi daya tarik wisata atau masyarakat untuk berbelanja di sini,” ucapnya.
Sementara itu,Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru Zulhelmi Arifin menjelaskan, Pasar Cik Puan ini merupakan tanah milik Pemko Pekanbaru dengan luas kurang lebih 2,2 hektare.
Di mana pada Ahad (19/4) lalu pukul 14.00 sore terjadi kebakaran yang menghanguskan lebih kurang 400 kios dan los yang berada di Pasar Cik Puan ini.
Pemerintah Kota kini telah berhasil membangun sebanyak 222 kios yang dibangun serta dibuka oleh Pemerintah Kota Pekanbaru di atas lokasi bekas kebakaran Pasar Cik Puan, beberapa waktu lalu.
Saat ini pemerintah telah melakukan pelebaran terhadap badan jalan yang memindahkan antara setiap blok kios pedagang pasar selebar 3 meter yang dibagi dalam 7 blok dengan berbagai kategori dagangan.
Untuk kategori dagangan tersebut di antaranya pedagang perhiasan dan pakaian, aksesoris dan jam, kuliner, barang harian serta tahu tempe dan ikan asin, pakaian jadi, barang harian, pecah belah dan gorengan dan lapak khusus untuk jajaran Babinsa, kantor satuan pelaksana dan Bhabinkamtibmas.
Lanjut Zulhelmi Arifin, sejatinya penyerahan kios pedagang ini dilakukan pada 13 April 2023 lalu, namun ada beberapa kendala, yang seharusnya kios Pasar Cik Puan Pekanbaru diresmikan sempat terjadi pencurian material bangunan.
”Kita memang mengalami kendala seperti adanya material yang hilang dicuri dan juga proses pembagian kios ke pedagang yang memakan waktu. Karena adanya pemilik dan penyewa kios yang merupakan pedagang tetap. Inilah yang coba kita konsolidasikan agar benar tepat sasaran,” ungkapnya.
Menurutnya hanya pedagang yang memang sudah lama dan menjadi korban kebakaran yang berhak menerima. Pasalnya kios TPS Pasar Cik Puan ini menjadi program jangka pendek pemerintah, untuk jangka panjang pemerintah tengah berupaya untuk melanjutkan pembangunan Pasar Cik Puan yang terbengkalai.
Terkait pembenahan sejumlah fasilitas di kios TPS Pasar Cik Puan, Zulhelmi mengaku akan coba upayakan nantinya dengan berkoordinasi kembali bersama Sekko Pekanbaru dan pihak terkait lainnya. Pasalnya pengerjaan TPS Pasar Cik Puan hanya difokuskan pada bangunan pasarnya saja, namun yang lainnya harus dilakukan pembicaraan lebih lanjut.
”Ada sisa anggaran dari Rp2,5 miliar yang dipersiapkan dari dana BTT. Namun perlu dikonsultasikan lagi dengan Dinas PUPR. Jadi pekan depan mereka (pedagang, red) sudah bisa masuk, kalau perlu besok juga sudah dikemas barang-barangnya. Nanti untuk pembangunan beberapa titik lainnya akan kami lakukan berbarengan,” ujarnya.(ayi/yls)
Laporan TIM RIAU POS, Pekanbaru