Ribuan Petani Pekanbaru Dilindungi BP Jamsostek

Pekanbaru | Jumat, 01 April 2022 - 17:17 WIB

Ribuan Petani Pekanbaru Dilindungi BP Jamsostek
Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi didampingi Wadanyon Arhanudse 13/YBP Kapten Arh Catur Sopan Permana, Ketua Santri NU Rusli Ahmad dan Kepala BP Jamsostek Pekanbaru Kota Uus Supriyadi (kiri) menyerahkan kartu peserta BP Jamsostek kepada salah satu petani Belibis Makmur, Jumat (1/4/2022). (HUMAS BP JAMSOSTEK FOR RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Sebanyak 4.257 petani yang ada di Kota Pekanbaru  mendapatkan perlindungan dua program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan atau BPJamsostek, yaitu jaminan kecelakaan kerja (JKK) dan jaminan kematian (JKM).

Jumat (1/4), Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi menyerahkan santunan jaminan kematian kepada ahli waris salah seorang petani yang meninggal. Santunan sebesar Rp42 juta ini diterima Walliza, ahli waris Sugiono. Penyerahan santunan ini diberikan Wamen Pertanian di areal pertanian kelompok tani Belibis Makmur Arhanudse 13/YBP.


Selain penyerahan santunan, Harvick juga melakukan panen perdana palawija dan menanam porang di areal kebun kelompok tani.

Kepala Cabang BP Jamsostek Pekanbaru Kota Uus Supriyadi menjelaskan, sebanyak 3.257 petani di Pekanbaru mendapatkan bantuan iuran kepesertaan dari Pemko Pekanbaru melalui APBD. Kemudian 1.000 petani lainnya dibantu pembayaran iuran peserta dari RS Syafira.

Pihaknya juga akan membina para peserta agar dapat memahami manfaat dari layanan serta program jaminan yang diberikan badan kepada para peserta. Sehingga dengan pemahaman itu diharapkan peserta dapat secara mandiri melanjutkan pembayaran iuran setelah habisnya masa program bantuan iuran dilaksanakan.

"Misalnya yang mendapatkan bantuan iuran 6 bulan, setelah itu bisa melanjutkan pembayaran iurannya secara mandiri. Sebagai peserta nantinya petani akan mendapatkan pengobatan sampai sembuh bila mengalami kecelakaan," ujarnya.

Kemudian apabila mengalami kecelakaan hingga meninggal dunia, atau meninggal dunia bukan akibat kecelakaan nantinya ahli waris akan mendapatkan santunan. Serta anak-anak petani juga bakal mendapatkan beasiswa pendidikan mulai di tingkat TK sampai perguruan tinggi, untuk maksimal dua anak dari peserta.

"Seperti Sugiono baru menjadi peserta BP Jamsostek sepekan lalu, saat meninggal, keluarga (ahli waris) mendapat santunan sebesar Rp42 juta. Dana ini bisa dipergunakan keluarga untuk usaha/membantu perekonomian keluarga," katanya.

Wadanyon Arhanudse 13/YBP Kapten Arh Catur Sopan Permana menjelaskan, areal Arhanudse seluruhnya 49 hektare. Dari luasan ini beberapa hektare dipergunakan Kelompok Tani Belibis Makmur untuk pertanian.

"Saat ini ada 19 KK yang tergabung dalam kelompok tani dan kami sangat berterima kasih kepada BPJS Ketenagakerjaan bahwa petani ini sudah dilindungi jaminan sosialnya oleh Pemko Pekanbaru," katanya.

Sementara itu, Wamen Pertanian Harvick Hasnul Qolbi menjelaskan, dalam upaya pemenuhan keperluan pangan masyarakat Indonesia, kolaborasi antara petani dan TNI/Polri sangat didukung. Sinergi ini dilakukan guna menjaga ketahanan pangan sesuai dengan arahan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.

"Saya sangat mengapreasi TNI, karena berpartisipasi aktif dalam mewujudkan swasembada pangan. Sebab, ketahanan pangan merupakan bagian dari ketahanan negara. Sehingga, seluruh elemen bangsa, termasuk TNI, wajib berperan demi menjaga kedaulatan tanah air. Seperti saat ini, Batalyon Arhanudse 13/YBP mau membina petani di sini," katanya.

Tidak hanya itu, Wamentan juga mengapresiasi Pemko Pekanbaru, BP Jamsostek dan RS Syafira yang sudah mau melindungi jaminan sosial petani.

Laporan: Henny Elyati (Pekanbaru)
Editor: Rinaldi

 

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook