Tanggulangi Karhutla, Riau Siagakan 6.800 Personel Gabungan

Pekanbaru | Jumat, 01 April 2022 - 10:21 WIB

Tanggulangi Karhutla, Riau Siagakan 6.800 Personel Gabungan
Gubernur Riau Drs H Syamsuar MSi dan Kapolda Riau Irjen Pol Mohammad Iqbal SIK MH serta Forkopimda Riau melihat peralatan untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan usai Apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana Karhutla di halaman Kantor Gubernur Riau, Pekanbaru, Kamis (31/3/2022). (MHD AKHWAN/RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Riau menetapkan status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) mulai 21 Maret hingga 30 November 2022 mendatang. Selanjutnya, Pemerintah Provinsi Riau bersama instansi terkait menyiagakan 6.800 personel gabungan terdiri dari unsur TNI Polri, BPBD, Manggala Agni serta pihak swasta untuk menanggulangi karhutla di Riau.

Gubernur Riau (Gubri), Syamsuar saat memimpin Apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Karhutla di halaman Kantor Gubernur Riau, Kamis (31/3) mengatakan, dengan ditetapkannya status siaga darurat tersebut maka diharapkan seluruh bupati, wali kota se-Riau, serta TNI-Polri, BPBD, Manggala Agni, Satpol PP, semua instansi terkait dunia usaha dan seluruh pihak dapat menggerakkan seluru sumber daya dan kemampuan dalam penanganan karhutla di Riau, termasuk di dalamnya dukungan dari pemerintah pusat melalui BPBD dan KLHK.


"Petugas gabungan dari TNI Polri dan unsur terkait lainnya sudah disiagakan sebanyak 6.800 personel. Petugas gabungan ini juga diperkuat dengan masyarakat peduli api (MPA) dan satgas dari perusahaan," katanya, Kamis (31/3).

Ia menyebutkan, apel siaga bencana asap akibat karhutla ini dilaksanakan untuk memastikan kesiapan satuan tugas penanggulangan bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan, baik personel yang akan menjalankan tugasnya maupun peralatan pendukung.

"Hal ini guna mempertahankan Riau bebas asap," ujarnya.

Syamsuar juga menjelaskan, luas lahan terbakar sejak 1 Januari sampai dengan 21 Maret 2022 mencapai 168,66 hektare.

"Alhamdulillah, saat ini berkat kerja keras seluruh pihak yakni TNI Polri, pemda, BPBD dan stakeholder terkait, kejadian kebakaran hutan dan lahan masih dapat dikendalikan," tambahnya.

Dalam kesempatan tersebut, Gubri juga mengucapkan terima kasih atas segala dedikasi dan perjuangan seluruh personel TNI-Polri, BPBD serta semua pihak dalam upaya pencegahan pengendalian dan penanganan kebakaran hutan dan lahan Riau.

"Ini upaya kita dalam mewujudkan langit Riau tetap biru dan Riau bebas asap tahun 2022. Mari kita jaga alam, maka alam jaga kita," tuturnya.

Pada kesempatan tersebut, Gubri juga meminta peran aktif perusahaan-perusahaan di Riau dalam mengantisipasi dan mengatasi karhutla, terutama yang berada di sekitar area mereka. 

"Selama ini pihak perusahaan sudah banyak membantu dalam mengatasi karhutla, terutama di daerah-daerah yang ada di sekitar wilayah kerja mereka," kata Gubri.

Lebih lanjut dikatakannya, dalam mengatasi karhutla tidak hanya bisa dilakukan pemerintah, namun juga perlu dukungan pihak swasta dalam hal ini perusahaan. Pasalnya,  pemerintah juga memiliki keterbatasan.

"Pihak perusahaan selama ini sudah banyak membantu, mulai dari personel dan peralatan. Yang paling diperlukan saat ini adalah helikopter, meskipun ada bantuan dari BNPB tapi kalau karhutla-nya luas perlu bantuan dari perusahaan juga," ujarnya.

Peserta apel kesiapsiagaan karhutla dari perusahaan yakni tim Fire Fighter PT RAPP, APRIL Group yang menurunkan sejumlah personel lengkap dengan peralatannya. Stake Holder Relation Manager RAPP, Wijatmoko mengatakan perusahaan memiliki komitmen yang tinggi mendukung pemerintah dalam upaya pencegahan dan penanggulangan karhutla.

Untuk pencegahan, dikatakannya, APRIL menjalankan program Desa Bebas Api (Fire Free Village) sejak tahun 2015 lalu yang telah bermitra dengan 39 desa di Riau. Sedangkan untuk penanggulangan, APRIL mengiventasikan sebesar 9 juta dolar AS untuk perlengkapan dan peralatan pemadaman. Saat ini APRIL memiliki sebanyak 2.275 tim pemadam karhutla yang terdiri dari 1.155 tim inti, 640 tim cadangan, dan 480 MPA.

"Kami juga memiliki 39 menara pantau dan CCTV di area konsesi yang memonitor selama 24 jam di Pusat Komando Karhutla atau Fire Command Center di Pangkalankerinci. Selain itu, tim juga berpatroli secara reguler baik melalui darat, udara maupun air," jelas Wijatmoko, didampingi Koordinator Fire Fighter RAPP, Sulaiman.

Perusahaan APRIL Group ini juga berkolaborasi dan menjalin kemitraan dengan berbagai instansi pemerintah, TNI-Polri, Manggala Agni, BPBD dan masyarakat. Sebagai contoh pemadaman gabungan di berbagai daerah rawan kebakaran, dukungan hujan buatan melalui teknologi modifikasi cuaca, latihan pemadaman bersama dan aktif dalam apel siaga karhutla.

Peserta lainnya yakni PT Arara Abadi, di mana untuk antisipasi karhutla, PT Arara Abadi menyiagakan 810 personel dan tiga helikopter dan peralatan pendukung lainnya.

"Kami tentunya mendukung langkah antisipasi karhutla. Untuk itu, personel sudah disiagakan untuk mendukung status siaga karhutla di Riau. Untuk peralatan di antaranya ada dua heli water bombing dan satu lagi untuk patroli," kata Fire Management Head Sinarmas, Trio Hadi Utomo.

Hal itu juga menjadi bentuk tanggung jawab dalam upaya pencegahan dan penanggulangan tersebut, tidak hanya dalam area konsesi, tetapi juga di luar kawasan PT Arara Abadi. Diharapkan dengan sinergitas tersebut langkah antisipasi karhutla dapat lebih maksimal.

Dumai Bersiap Hadapi Karhutla

Sementara itu, di Dumai juga menggelar apel kesiapsiagaan bencana karhutla tahun 2022 di halaman Mapolres Dumai. Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Dumai, H Indra Gunawan mengatakan meskipun karhutla sudah mereda tetapi kewaspadaan untuk hal tersebut juga masih tinggi.

"Kita akan berupaya semaksimal mungkin dalam menyiapkan sumber daya manusia dan peralatan yang akan digunakan. Meskipun ini sudah mereda tapi kewaspadaannya masih tinggi, walaupun cuaca terkadang hujan diharapkan petugas di lapangan selalu bersiap siaga dalam menghadapi situasi apapun," harapnya.

Lebih lanjut, Indra mengatakan libatkan semua pihak untuk melakukan upaya pencegahan karhutla. Lurah sebagai ujung tombak pemerintah harus aktif di lapangan dengan mengajak ketua RT dan masyarakat untuk aktif dalam pencegahan kebakaran.  

"Mencegah lebih bagus daripada harus memadamkan api yang muncul, apalagi wilayah Dumai ini gambut sehingga kalau sudah mulai terbakar makan akan sulit untuk dipadamkan dan api cepat menyebar meski dipermukaan tidak kelihatan," terangnya.

Sementara itu Dansatradar 232 Letkol Lek Muh Fatahillah Possumah menyampaikan satgas penanggulangan karhutla harus tegas menindak terhadap pihak yang akan membuka lahan secara ilegal.

"Tindak tegas bagi pihak yang akan membuka lahan secara illegal. Membuka lahan secara ilegal ini merupakan perbuatan yang disengaja dan perbuatan yang tidak bertanggung jawab. Perlu upaya dan kerja sama semua pihak dari semua stakeholder yang ada untuk menindaknya," tegasnya.

Lebih lanjut beliau juga mengingatkan kepada seluruh peserta yang hadir untuk memberdayakan masyarakat agar dapat bersama-sama menindak bencana kebakaran hutan dan lahan.

"Tujuan apel kesiapsiagaan ini adalah untuk menanggulangi secara luas kebakaran hutan dan lahan yang ada, dan saling bahu-membahu untuk dalam menuju Riau bebas asap 2022," ucapnya.

Turut hadir pada kesempatan tersebut yaitu, Forkopimda, Perwakilan Kadis Kesehatan, Kasatpol PP, Unit Damkar Pertamina, BPBD, Manggala Agni, dan Satpol PP.

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook