PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Membangun olahraga, salah satunya sepaktakraw, tidak hanya menjadi tugas dan tanggung jawab pihak tertentu, tetapi perlu sinergi bersama. Oraganisasi cabang olahraga (cabor), masyarakat, dan pemerintah harus saling mendukung.
Sebab, jika hanya dibangun oleh salah satu pihak, pasti cabor yang dimaksud akan kesulitan berkembang. Khusus di sepaktakraw ini, pengurus cabang (pengcab), pengurus provinsi (pengprov), KONI, dan berbagai pihak lainnya termasuk pemerintah, dalam hal ini Dinas Pemuda dan Olahraga, harus saling berinergi.
Hal itu disampaikan Kadispora Riau, Bobby Rahmad, saat membuka Kejurda Sepaktakraw Antarklub Riau 2021 yang diselenggarakan PSTI Riau di GOR Sepaktakraw Purna MTQ, Sabtu (30/10/2021).
"Jadi, tidak ada yang namanya atlet milik Dispora Riau, milik Pengcab atau Pengprov Riau, atau milik KONI. Sang atlet kita kembangkan bersama dan menjadi atlet milik Riau," ujar Bobby.
Bobby sangat mendukung kejuaraan yang diselenggarakan oleh PSTI Riau tersebut, yang jaraknya hanya sekitar dua pekan dari selesainya PON 2021 Papua. Artinya, kata dia, banyak pengurus cabor yang "tidur" setelah mengikuti multiiven olahraga terbesar di tanah air tersebut, namun PSTI Riau tetap "bangun" dan bersemangat menyelenggarakan Kejurda tersebut.
Bobby juga sangat senang karena Kejurda ini diikuti seluruh pemain dari klub di kabupaten/kota yang ada di Riau. Mulai dari pemain-pemain yang turun di PON Papua, para pemain yang dibina di PPLP Dispora Riau, mereka yang dibina klub masing-masing, dan pemain-pemain lainnya yang mungkin selama ini tak terlihat oleh pembina sepaktakraw.
"Dengan begitu, kita semua akan melihat potensi yang ada. Baik PSTI Riau maupun Dispora Riau akan melihatnya dan pasti akan membina bibit-bibit baru maupun pemain lainnya yang menonjol dan memiliki potensi besar untuk berkembang," jelas Bobby lagi.
Disebutakan Bobby, untuk pemain-pemain muda, ke depan banyak kejuaraan yang akan diikuti oleh Riau. Seperti Popnas, Kejurda PPLP, dan iven lainnya khusus pelajar tingkat nasional. Sementara untuk senior, Riau juga akan turun di berbagai kejuaraan tingkat nasional setiap tahunnya, Pra PON, juga PON 2025 Sumut-Aceh.
"Makanya, mulai dari sekarang seluruh pemangku kepentingan di sepaktakraw ini harus bekerja keras dan bersinergi mempersiapkan atlet untuk berbagai kejuaraan tersebut. Sepaktakraw Riau harus terus dibina, jangan patah semangat hanya karena kalah atau gagal di satu kejuaraan," jelas alumni STPDN ini.
Di bagian lain, Ketua PSTI Riau, Rudianto Manurung, menyambut baik apa yang dijelaskan Kadispora tersebut. Menurut dia, sinergi antara pihaknya dengan Dispora Riau dan pemangku kepentingan lainnya memang sangat diperlukan.
"Kejurda ini adalah salah satu cara kami di PSTI Riau agar kita melupakan hasil apa pun di PON 2021 di Papua lalu. Kami cepat bergerak, menggelar kejuaraan, dan mencari pemain-pemain potensial," jelas salah satu pengacara muda ini.
Menurut Rudianto, regenerasi harus dilakukan agar tidak tergantung pada satu atau dua pemain. Sebab, jika regenerasi tak terjadi, maka akan terjadi keterputusan prestasi karena pemain-pemain senior tak selamanya bisa berada dalam top prestasinya.
"Saya berterima kasih atas dukungan Bapak Kadispora Riau. Kejuaraan ini baru awal. Dalam waktu dekat kami juga akan menyelenggarakan kompetisi atau liga, yang akan terus berkesinambungan," jelasnya lagi.
Sementara itu, dari 24 klub yang sudah bertanding dalam babak penyisihan grup Kejurda pada Sabtu, delapan klub sudah memastikan diri lolos ke perempatfinal (8 besar) yang akan dimainkan pada Ahad (31/10/2021). Kedelapan klub tersebut itu akan bertarung dengan sistem gugur untuk menentukan siapa lolos ke semifinal dan final nantinya.
Kedelapan klub tersebut adalah Rohul A (juara Grup A), PPLP A (Grup B), Sembilu Tembilahan (Grup C), Meranti A (Grup D), Kuansing A (Grup E), IPPG Perawang Siak (Grup F), PPLP B (Grup G), dan Meranti B yang merupakan juara Grup H.
Ketua Bidang Pertandingan PSTI Riau, Edi Isnanto, menjelaskan, sistem pertandingan di 8 besar nanti akan mempertemukan urutan siapa yang menjadi juara grup. Misalnya, juara Grup A vs juara Grup B, juara Grup C vs juara Grup D, dan selanjutnya.
Dengan begitu, Rohul A akan berhadapan dengan PPLP B, Sembilu Tembilahan vs Meranti A, Kuansing A vs IPPG Perawang Siak, dan PPLP B vs Meranti B.
"Pertandingan di 8 besar ini akan lebih menarik karena hampir semua klub yang diunggulkan masyarakat lolos. Hampir semua klub yang lolos diperkuat pemain-pemain berpengalaman, kecuali dua tim PPLP yang memang diperkuat oleh semua pemain junior," jelas Edi.
Laporan/Editor: Hary B Koriun