LONDON (RIAUPOS.CO) – Usianya paling muda di antara starting XI reguler Arsenal musim ini. Masih 21 tahun. Tetapi, Bukayo Saka bakal jadi pemain starter The Gunners –sebutan Arsenal– dengan gaji paling tinggi. Saat ini, bayarannya naik empat kali lipat menjadi GBP 288 ribu (Rp5,35 miliar) per pekan.
Gaji baru Saka mengungguli gaji striker Arsenal, Gabriel Jesus yang menerima GBP 265 ribu (Rp4,9 miliar) per pekan. Pro-kontra pun mewarnai kenaikan gaji Saka yang sangat masif tersebut.
”Aku rasa dia (Saka) layak menerimanya dengan performa luar biasa musim ini. Itu memang jumlah uang yang besar untuk pemain 21 tahun, tetapi dia tidak akan mengulang pendahulunya,” kata presenter talkSPORT sekaligus fans Arsenal Laura Woods.
Pendahulu yang dimaksud Woods adalah pemilik gaji tertinggi di Arsenal sebelumnya. Sebut saja striker Pierre-Emerick Aubameyang pada 2020. Auba yang digaji GBP 350 ribu (Rp6,49 miliar) per pekan malah membuat pelatih Arsenal Mikel Arteta murka karena tindakan indisipliner.
Bahkan, Auba mengulanginya sehingga dicoret dari skuad sampai dicopot ban kaptennya. Auba kemudian pergi ke FC Barcelona. Dua tahun sebelum Auba, gelandang serang Mesut Ozil yang menjadi pemilik gaji tertinggi (GBP 350 ribu per pekan) juga beberapa kali ”memberontak”. Ozil yang baru pensiun pekan lalu itu juga serasa makan gaji buta karena jarang dimainkan.
”Saka tidak akan menjadi seperti Ozil yang duduk dengan payung di tribun penonton,” sindir Woods.
Selain memiliki latar belakang sebagai pemain akademi yang tentu saja mencintai Arsenal, masa lalu Saka diyakini tidak akan mengubah perilakunya. Saka adalah anak migran dari Nigeria yang miskin dan tidak suka menghamburkan uang untuk gaya hidup mewah. Kepada Sky Sports, pandit sekaligus penyerang Arsenal era 1990-an Paul Merson menyebut pentingnya peran Arteta dalam membimbing Saka.
Di era Arteta-lah, Saka berkembang menjadi pemain yang mampu memanfaatkan kelebihan skill dan naluri gol.
”Ketika dia (Saka, red) sudah lebih terkenal, akan banyak orang yang mengincarnya. Dia harus belajar mengendalikan temperamen,’’ tutur Merson.
Sementara itu, pebisnis yang juga mantan bos Crystal Palace Simon Jordan menganggap keputusan yang diambil Arsenal untuk Saka terlalu gegabah. Jordan menilai, Saka belum pada level pemain yang layak digaji fantastis.
”Dia bisa berkembang, tetapi saat ini belum jadi pemain kelas dunia,” klaim Jordan.
Pendapat Jordan ditentang bek tengah Arsenal, Willia Saliba. Menurut Saliba, Saka telah menjadi pemain top.
”Meski umurnya masih muda, dia sudah jadi pemain top,’’ ucap Saliba di laman resmi klub.
”Aku pikir dia juga akan tetap menjadi seperti sekarang karena dia orang baik, rendah hati, pekerja keras, dan bukan tipikal pemain besar kepala. Senang bisa bermain dengannya,” imbuh Saliba tentang Pemain Terbaik Timnas Inggris 2021–2022 tersebut.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman