MADRID (RIAUPOS.CO) - Keinginan Lionel Messi hengkang dari Barcelona mengalami babak baru. Kali ini, otoritas La Liga mengeluarkan pernyataan resmi bahwa mereka mendukung keputusan Barcelona dalam pertarungan kontrak melawan Messi.
“Kesepakatan saat ini masih berlaku. (Tim yang berminat) harus membayar klausul pelepasan senilai EUR 700 juta. Dan itu adalah satu-satunya jalan keluar,” tulis pernyataan resmi La Liga seperti ditulis Marca.
Presiden Barcelona, Josep Maria Bartomeu dan jajaran direksinya menyatakan bahwa mereka tidak akan membiarkan Messi pergi dengan bebas transfer. Mereka siap bertemu dengan Messi jika La Pulga mau mendiskusikan kontrak baru.
La Liga menyatakan bahwa jika Messi ingin pergi, maka dia harus memegang teguh aturan klub. Messi tidak bisa pergi begitu saja dengan hanya putus kontrak.
Pada Sabtu (29/8), Barcelona memecat tim hukum mereka. Sebab, salah satu alasan mengapa Messi mengajukan permohonan untuk hengkang dengan bebas transfer ternyata datang dari saran firma hukum Cuatrecasas.
Pihak Barcelona mengetahui hal ini. Mereka dikabarkan sangat berang. Direksi Barcelona menganggap keterlibatan Cuatrecasas adalah satu hal yang tak bisa diterima.
Munculnya sengketa hukum antara pemain dan klub, membuat FIFA dan Pengadilan Arbitrase untuk Olahraga (CAS) kemungkinan akan terlibat.
Jika Messi hengkang, efeknya tidak hanya dirasakan Barcelona. Tetapi juga pihak di luar La Blaugrana.
Tanpa Messi, Barca bisa menghemat anggaran pengeluaran di pos gaji pemain. Faktanya, dari EUR 391 juta (Rp6,78 triliun) dana gaji pemain Barca setiap musim, ada EUR 70,7 juta (Rp1,22 triliun) di antaranya atau hampir 20 persennya dikeluarkan hanya untuk menggaji Messi.
Pemerintah Spanyol, Federasi Sepakbola Spanyol (RFEF), dan Liga Sepakbola Spanyol (LFP) juga merasakan dampaknya. Yang paling kentara adalah otoritas pajak Spanyol.
Laporan surat kabar Spanyol, Sport, menyebutkan, keuangan Spanyol per tahun bakal kehilangan potensi pemasukan mencapai EUR 50 juta (Rp 868,1 miliar). Itu merupakan jumlah potongan pajak yang setiap tahun disetorkan Messi.
Dengan pandemi Covid-19 saja, nilai penawaran hak siar televisi yang awalnya ditarget bisa mencapai EUR 2.111 juta (Rp 36,6 triliun), hanya mampu tercapai EUR 1.915 juta (Rp 33,2 triliun). Andai Messi pergi, jumlah itu tentu saja bisa sangat berkuarang.
Sumber: AFP/Marca/Jawapos/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun