PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Sepaktakraw Riau kembali berada di relnya. Ini setelah Riau berhasil mengalahkan Jawa Tengah (Jateng) 2-1 di final nomor beregu Kejurnas Piala Menpora 2018 di GOR Cendrawasih, Cengkareng, Jakarta Barat, Senin (30/7/2018). Keberhasilan ini membuat Riau yang sudah lama “menghilang” sebagai salah satu kiblat sepaktakraw Indonesia, kini menjulang lagi.
Sementara di bagian putri, Sulawesi Barat (Sulbar) yang diperempatfinal mengalahkan Riau, harus mengakui keunggulan Sumatera Barat (Sumbar) di final. Sumbar menang dua set langsung. Dengan begitu, hegemoni Sumatra di kejurnas kali ini terlihat dengan dua gelar diraih Riau dan Sumbar. Peringkat tiga bersama putri ini diraih Jateng dan Kalimantan Timur (Kaltim).
Dalam pertandingan final putra, trio Riau yang terdiri dari Rizanov Kurniawan, Darmawan, dan Angga Trikusdianto, bermain sangat hati-hati dan berusaha membaca ritme permainan Jateng yang dilatih mantan pelatih Timnas SEA Games 2017, Tri Aji. Permainan berlangsung imbang, dan saling mengejar angka. Sayangnya, Riau kalah 17-21.
Di set kedua, tak ada pilihan lain selain bermain lebih berani untuk mengejar keunggulan lawan. Hasilnya, tim asuhan trio Supardi Hutabarat, Cahyadi Thamrin, dan Rio Affandi ini selalu unggul dan perolehan angka dan menang 21-17.
Di set penentuan, Dicky Purwanto dkk dari Jateng sepertinya berada di atas angin karena para pemain Riau sering melakukan kesalahan sendiri. Smes Rizanov sering menyangkut net, umpan Darmawan yang sering tak akurat, atau servis Angga yang juga banyak salah. Riau sempat tertinggal 7-11 dan 11-16 sebelum akhirnya bangkit mengejar. Kedudukan sempat 17-17 dan 20-17 sebelum akhirnya diselesaikan dengan 21-19 setelah servis terakhir pemain Jateng gagal menyeberangi net.
Riau lolos ke final setelah di semifinal yang dimainkan Senin pagi, menang 2-0 atas DKI Jakarta. Jateng sendiri mengatasi perlawanan tim kejutan Banten. Saat semifinal, pelatih Riau menurunkan Darmawan (umpan), Bratha Kusuma (tekong), dan Rizanov Kurniawan (smes). Namun saat final, ada perubahan strategi dengan memasang Angga menggantikan Bratha.
Menurut Supardi Hutabarat, perubahan ini dilakukan karena kondisi Angga lebih segar. Di semifinal saat lawan DKI, Angga juga sudah diturunkan sebagai pemain pengganti. “Antara Angga dan Bratha punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kami melakukan perubahan lebih pada tingkat kebugaran,” ujar Supardi.
Supardi bersyukur para pemainnya bisa fokus ke pertandingan, memiliki mental kuat saat tertekan dengan cepat bangkit mengejar, dan tak mudah diprovokasi lawan. Menurutnya, itulah kunci keberhasilan timnya menjadi juara di Piala Menpora kali ini.
“Saya tak berpikir kami juara karena faktor keberuntungan dikarenakan tim Gorontalo tak diperkuat pemain-pemain terbaiknya yang membela tim nasional. Kami kira semua lawan sama kuatnya,” jelas Supardi lagi.
Setelah nomor beregu, Senin sore dimulai pertandingan nomor quadrant (4 lawan 4) putra-putri. Supardi berharap para pemainnya kembali fokus ke pertandingan dan melupakan kemenangan di nomor beregu.
“Para pemain harus fokus ke pertandingan lagi. Semoga keberhasilan di nomor beregu menjadi spirits untuk bertarung di nomor yang relatif baru ini,” ujar Supardi lagi.
Pemain paling senior Riau yang di final tak diturunkan, Suripto, juga bersyukur dengan kesuksesan kali ini. Menurutnya, hasil itu merupakan buah kerja keras mereka saat latihan selama ini. Dia juga berharap dirinya dan pemain lainnya tetap fokus pada nomor quadrant.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung kami di kejuaraan kali ini,” jelas putra asal Kuantan Singingi ini. (hbk)
