PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Kabupaten Siak berhasil menyapu bersih perolehan juara pada kelompok beregu putra dan putri, Kejuaraan daerah (Kejurda) Sepaktakraw Piala Gubernur 2018 yang dilaksanakan di Hall Sepaktakraw kompleks Purna MTQ Pekanbaru, (26-28/7). Atas raihan tersebut, Siak berhasil memperoleh total uang pembinaan senilai Rp46 juta atau masing-masing Rp23 juta.
Selain uang pembinaan, para pemenang juga mendapatkan medali, piagam penghargaan dan juga trophy. Untuk juara kedua kategori beregu putri diraih oleh kota Pekanbaru yang mendapatkan uang pembinaan senilai Rp15 juta. Sedangkan juara tiga bersama diraih oleh kabupaten Bengkalis dan Kampar yang mendapatkan uang pembinaan senilai Rp8 juta.
Sedangkan untuk kategori putra, juara kedua diraih oleh kabupaten Meranti dan juara ketiga bersama diraih oleh Kabupaten Bengkalis dan Bengkalis. Pada Kejurda kali ini, diikuti oleh delapan kabupaten/kota se Riau.
Kepala dinas kepemudaan dan olahraga Riau, Doni Aprialdi mengatakan, dengan diraihnya juara oleh Kabupaten Siak baik kelompok beregu putra dan putri, pihaknya mengucapkan terimakasih kepada pemerintah kabupaten Siak yang telah sangat peduli kepada cabang olahraga Sepaktakraw.
"Dengan adanya Kejurda ini, kedepannya kami harapkan akan muncul-muncul atlet takraw berprestasi dari Riau hingga ketingkat nasional bahkan internasional. Karena dahulunya, olahraga Sepaktakraw ini adalah olahraga yang identik dengan Melayu," katanya.
Kedepannya, untuk semakin meningkatkan prestasi Riau pada cabang olahraga Sepaktakraw ini, pihaknya akan terus melakukan iven-iven pertandingan dengan skala yang lebih besar lagi. Dari sisi hadiah juga akan terus ditingkatkan.
"Kalau biasanya biaya operasional penyelenggaraan yang tinggi, saat ini kami berusaha untuk menyeimbangkan nya dan kedepannya juga akan terus ditingkatkan hadiahnya untuk merangsang semangat olahraga di Riau," sebutnya.
Kepada kabupaten yang belum mengikuti Kejurda kali ini, kedepannya pihaknya berharap jika dilaksanakan Iven serupa kabupaten yang belum mengirimkan utusan atlet agar bisa mengirimkan atlet terbaiknya.
"Kabupaten yang tidak mengirimkan atlet, kemungkinan mereka tidak memiliki atlet berbakat. Seharusnya kirimkan saja atlet yang ada, karena iven ini bisa dijadikan ajang uji tanding," katanya.(sol)