Bawa Pulang Satu Gelar dari Jepang

Olahraga | Senin, 30 Juli 2018 - 14:30 WIB

Bawa Pulang Satu Gelar dari Jepang
Akbar Bintang Cahyono/Moh Reza Pahlevi

AKITA (RIAUPOS.CO) - Satu gelar juara sukses direngkuh pebulutangkis Merah Putih pada partai puncak Akita Masters 2018. Ganda putra Akbar Bintang Cahyono/Moh Reza Pahlevi berhasil menumbangkan wakil tuan rumah Hirokatsu Hashimoto/Hiroyuki Saeki dua game langsung 21-16, 21-6.

Baca Juga :Pratama Arhan Putuskan Hengkang dari Tokyo Verdy, Shin Tae Yong Beri Dukung

Akbar/Reza langsung bermain menekan sejak menit awal. Namun, lawan yang bermain di kandang tak mau begitu saja menyerah begitu saja. Berbekal pengalaman, Hirokatsu/Hiroyuki cukup ampuh mementahkan serangan ganda muda Indonesia itu.

Namun, usia tidak bisa berbohong. Stamina ganda Jepang itu menurun memasuki game kedua. Akbar/Reza semakin trengginas membombardir pertahanan ganda peringkat 233 dunia itu. Alih memberikan tekanan balik, Hirokatsu/Hiroyuki justru sering melakukan kesalahan sendiri.

Sambaran Akbar di depan net menyambut bola tanggung Hiroyuki menyudahi laga yang berlangsung 31 menit itu. Akbar/Reza lantas bersujud di tengah lapangan mengekspresikan kebahagiaan. ”Senang, bersyukur tentunya bisa menang. Melawan pemain senior Jepang tidak mudah,” ucap Akbar.

Pemain 22 tahun itu mengaku sempat georgi di awal pertandingan begitu melihat dukungan penonton Jepang yang memadati CNA Arena. Maklum, 6 wakil Jepang bermain di babak final. ”Padahal jika dibandingkan serunya suporter Indonesia masih kalah,” candanya.

Raihan tersebut menjadi gelar kedua Akbar/Reza di tahun 2018. Sebelumnya, mereka berhasil menjuarai Finnish Open yang digelar di Finlandia, 5-8 April lalu.

Di sektor tunggal putra, Ihsan Maulana Mustofa tampil anti-klimaks. Dia belum mampu menjawab harapan publik tanah air untuk meraih juara di turnamen BWF Tour 100 itu. Pebulutangkis asal Tasikmalaya itu harus kandas di tangan tunggal putra Thailand Sitthikom Thammasin straight game 10-21, 13-21.

Thammasin hanya perlu waktu 35 menit untuk menghempaskan Ihsan, sekaligus merengkuh title juara. Ihsan bermain di bawah tekanan. Tercatat, pemain 22 tahun itu melakukan 19 kali unforce error. ”Lawan bermain lebih baik. Saya sudah mencoba lakukan yang terbaik,” tandas Ihsan.

Jelang Asian Games, Agustus nanti, Ihsan bertekad berlatih lebih keras. Bermain sebagai tunggal ketiga, tidak menyurutkan niatnya untuk turut menyumbang medali pada multiiven empat tahunan se-Asian itu.(han/jpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook