Final AFF 2020 Indonesia Kontra Thailand: Sinyal Bermain Menyerang

Olahraga | Rabu, 29 Desember 2021 - 10:13 WIB

Final AFF 2020 Indonesia Kontra Thailand: Sinyal Bermain Menyerang
Pemain timnas Sepakbola Indonesia. (DOK.RIAUPOS.CO)

SINGAPURA (RIAUPOS.CO) – Pertemuan Indonesia versus Thailand di laga puncak Piala AFF bakal menarik. Itu didasarkan penampilan kedua tim sepanjang fase grup hingga babak semifinal. Jika Indonesia merupakan tim yang berstatus pencetak gol terbanyak (18 gol), Thailand menjadi tim dengan pertahanan terbaik dengan hanya sekali kebobolan. Satu-satunya gol yang masuk ke gawang Changsuek –julukan timnas Thailand– saat Teerasil Dangda dkk menang atas Filipina di fase grup (2-1). Winger Filipina Patrick Reichelt menjadi satu-satunya pemain yang mampu mengoyak jala Thailand sejauh ini.

Kukuhya pertahanan Thailand sudah teruji. Sebab, tim juara bertahan Vietnam dibuat tak berdaya saat bertemu di semifinal. Dalam dua laga, Nguyen Quang


Hai dkk tak mampu menjebol gawang lawan dengan kalah 0-2 pada leg pertama dan 0-0 pada leg kedua. Di Piala AFF kali ini, kedua tim sama-sama belum terkalahkan. Indonesia menang empat kali dan imbang dua kali. Sedangkan Thailand menang lima kali dan sekali seri. Karena itu, partai final leg pertama malam nanti di Stadion Nasional, Singapura, menjadi pembuktian bagi kedua tim. Penyerangan Indonesia yang tajam melawan pertahanan Thailand yang solid.

Indonesia memiliki kans untuk membongkar pertahanan Thailand. Sebab, pada laga nanti, Thailand dipastikan tak bisa diperkuat kiper Chatchai Butprom yang mengalami cedera dan bek kiri Theerathon Bunmathan yang tidak bisa main karena akumulasi kartu kuning di dua pertandingan melawan Vietnam di semifinal. Dua pemain tersebut merupakan pilar utama Thailand dalam menjaga pertahanan.

Pelatih Indonesia Shin Tae-yong (STY) menyebutkan, kekuatan lawan bakal berkurang tanpa dua pemain tersebut. "Memang secara psikologis tim Thailand pastinya agak sedikit tidak baik karena kiper dan bek mereka tidak main," ujarnya saat konferensi pers virtual kemarin.

Hanya, STY tidak mau timnya terlalu percaya diri. Sebab, identik dengan Thailand, Indonesia juga tidak diperkuat pilar tim di barisan pertahanan, Pratama Arhan. Bek kiri asal PSIS Semarang itu absen karena akumulasi kartu kuning. Arhan memang menjadi pemain berpengaruh bagi timnas. Tak hanya kuat bertahan, dia juga aktif dalam membantu serangan dan kini sudah mencetak dua gol. Masing-masing saat membantu Indonesia menang atas Malaysia (4-1) dan Singapura di leg kedua (4-2).

Bahkan, satu golnya untuk Indonesia di semifinal sangat penting untuk menyamakan kedudukan atas Singapura di menit-menit akhir. Selain itu, dia sudah mencatatkan tiga assist. "Jadi, kami juga sama tidak bisa mainkan tim terbaik. Banyak yang terjadi karena ini turnamen dan sampai final. Sebagai pelatih, harus persiapkan dengan baik. Jujur, ada banyak masalah di tim kita juga," paparnya.

Namun, STY mengindikasikan bakal tetap bermain menyerang. Hadirnya Egy Maulana Vikri dalam pre-match press conference menjadi jaminan bahwa pemain  FK Senica itu bakal bermain sebagai starter. Menjadi pemain yang paling akhir gabung bersama tim membuat kondisi Egy masih lebih bugar dibanding pemain lain. Itu modal bagus untuk membombardir pertahanan lawan. Pemain bernomor 10 itu baru bermain sekali saat menghadapi Singapura di leg kedua. Dia diturunkan pada menit ke-66 dengan menggantikan Ricky Kambuaya dan berhasil menyumbangkan satu gol.

Sementara itu, pelatih Thailand Alexandre Polking mengaku sudah memiliki rencana untuk menghadapi Indonesia. Dia tak merisaukan absennya kiper dan bek kiri utamanya. Untuk posisi kiper, Thailand masih punya kiper tangguh Kawin Thammasatchanan dan Siwarak Tedsungnoen.

Dia akan lebih fokus menyiapkan tim untuk melawan Indonesia. Sebab, waktu persiapan tidak banyak. "Kami tidak punya banyak waktu untuk berlatih. Kami harus fokus pada analisis permainan dan cara bermainnya. Kami telah menyaksikan mereka memainkan tiga pertandingan," bebernya.

Dari pandangannya, tak hanya baik dalam menyerang, Indonesia juga disebut memiliki pertahanan yang solid. Hal itu jika merujuk laga Indonesia versus Vietnam di fase grup dengan laga berkesudahan 0-0. "Mereka (Indonesia) bisa sangat agresif dan ofensif. Karenanya, mereka bisa jadi pemuncak grup. Kami akan menyesuaikan dengan gaya bermain mereka dengan pendekatan bermain kami," bebernya.

Selain itu, dia tidak ingin pasukannya dinilai sebagai unggulan pascamenyingkirkan Vietnam yang notabene juara bertahan. "Terlalu dini untuk menyebut kami tim unggulan nomor satu. Kami masih memiliki laga yang sulit dan berkonsentrasi untuk itu (final)," ucapnya.(raf/c17/ali/jpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook