NUSA DUA (RIAUPOS.CO) - Teriakan keras Marcus Fernaldi Gideon dan Kevin Sanjaya Sukamuljo pecah. Teriakan mereka terdengar jelas di Bali International Convention Center, Ahad (28/11).
Meski sedang ada laga final Indonesia Open 2021, venue itu memang tidak bisa dipenuhi banyak penonton. Sebab, sesuai protokol kesehatan, laga berlangsung tertutup dengan penonton terbatas.
Nah, teriakan Marcus/Kevin tersebut terjadi jelang berakhirnya final ganda putra. Di laga itu, The Minions, julukan Marcus/Kevin menaklukkan pasangan Jepang Takuro Hoki/Yugo Kobayashi dua game langsung 21-14, 21-18. The Minions menyelesaikan laga hanya dalam waktu 38 menit.
Hasil itu membuat Marcus/Kevin mencatatkan raihan sensasional dalam sejarah gelaran Indonesia Open. Sejak ajang tersebut diadakan kali pertama pada 1982, mereka kini tercatat menjadi satu-satunya pasangan ganda putra yang mampu menjadi juara tiga kali berturut-turut alias hat-trick.
"Pastinya senang bisa hat-trick. Tapi sebenarnya kami ndak mikir ke sana. Yang penting berusaha sebaik mungkin. Berusaha mendapat hasil maksimal di setiap pertandingan," ucap Kevin usai laga.
Gelar juara ini juga menyempurnakan raihan keduanya di empat turnamen BWF World Tour terakhir yang mereka ikuti sejak Oktober. Di turnamen-turnamen itu, mereka selalu menembus final. Dua di antaranya berakhir dengan juara. Selain menjadi kampiun Indonesia Open, Marcus/Kevin lebih dulu menapaki podium tertinggi di Hylo Open awal bulan ini. Pada dua turnamen lain, yakni French Open dan Indonesia Masters, raihan mereka berakhir di posisi runner-up.
"Luar biasa. Lima minggu tanding terus. Masih bisa empat kali final. Dua juara dan dua runner-up. Salut untuk daya juang mereka di lapangan," ucap Herry Iman Pierngadi, pelatih ganda putra Pelatnas bulu tangkis Indonesia.
Raihan Marcus/Kevin ini sekaligus menyelamatkan wajah tuan rumah. Sebab, gelar juara The Minions menjadi satu-satunya trofi yang mampu diraih tim tuan rumah. Baik di Indonesia Masters dan Indonesia Open tahun ini. Asa Indonesia menambah gelar dari ganda putri pupus. Itu setelah Greysia Polii/Apriyani Rahayu takluk dari pasangan Jepang Nami Matsuyama/Chiharu Shida. Greysia/Apriyani kalah dua set langsung 19-21, 19-21.
"Kami akui, di laga ini kami kalah telaten dalam hal reli dari mereka," ucap Greysia usai laga.
Di pertandingan itu, pasangan Jepang tampil apik dengan minim membuat kesalahan sendiri. "Kami sudah berjuang. Pertahanan mereka memang save banget. Jarang sekali mati," sambung Apriyani.
Di sisi lain, Indonesia Master dan Indonesia Open 2021 memunculkan juara yang sama alias back to back di tiga sektor. Di tunggal putri, 'anak ajaib' Korea Selatan (Korsel), An Seyoung, menyapu bersih podium tertinggi. Pasangan ganda campuran Thailand Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai melakukan hal yang sama. Satu sektor lain yang disapu bersih pasangan yang sama adalah ganda putri oleh Matsuyama/Shida Hal ini mengulang fenomena Januari lalu. Saat itu, tiga turnamen BWF World Tour juga berlangsung di lokasi yang sama. Yakni di Impact Arena, Nonthaburi, Thailand. Di kompetisi yang juga dilaksanakan dengan sistem gelembung tertutup itu, malah muncul empat juara back to back di dua kejuaraan awal.
"Keberhasilan atlet beradaptasi di awal menjadi kunci. Ketika sudah beradaptasi dengan baik, mereka tinggal melanjutkan perasaan kondusif itu," ucap Afif Kurniawan, Psikolog Olahraga Universitas Airlangga.(irr/bas/jpg)