ROMA (RIAUPOS.CO) - Teka-teki apakah Valentino Rossi ikut start di Grand Prix Valencia, akhirnya terjawab. Meski berada dalam tekanan berat akibat hukuman harus start paling buncit, Rossi memilih menyelesaikan pertarungannya dengan "rekan" setimnya di Movistar Yamaha, Jorge Lorenzo. Ini sekaligus jawabannya tentang kemungkinan memboikot Valencia.
The Doctor siap menerima kemungkinan paling buruk, yakni gagal jadi juara. Namun menurutnya, turun di gelanggang menyelesaikan pertarungan adalah pilihan terbaik dan paling ksatria daripada memilih mundur.
Dengan tujuh poin jarak dari Lorenzo, memang berat bagi Rossi untuk mempertahankan posisi teratas klasemen karena harus start dari posisi paling bawah. Sebab, Rossi akan juara jika finish minimal tepat berada di belakang Lorenzo jika tak mampu mengunggulinya. Dengan kondisi seperti itu memang berat. Belum lagi tekanan dari tiga pembalap asal Spanyol: duo Repsol Honda Dani Pedrosa dan Marc Marquez, plus Lorenzo sendiri, meski rekan setimnya.
Rossi memutuskan menyelesaikan balapan tahun ini setelah mendapat dukungan dari berbagai pihak. Hukuman yang terjadi MotoGP GP Malaysia akhir pekan lalu saat terlibat duel yang menyebabkan Marc Marquez terjatuh dari motornya, menjadi pelajaran berharga pemilik nomor balap 46 itu.
Tak menerima hukuman yang dikeluarkan Race Direction itu, Rossi pun sempat mengancam untuk memboikot seri terakhir MotoGP. Namun konfirmasi terakhir Rossi, ia tetap akan turun di seri penentu itu.
Melalui akun Twitter-nya, rider 36 tahun tersebut menyatakan siap turun membalap di seri terakhir penentuan juara tersebut. "Terima kasih atas semua dukungan ini. Membacanya membantuku mengatasi kegetiran ini dan melepaskan semuanya. Mulai hari ini kami akan bekerja untuk Valencia," ujarnya mengonfirmasi.