Atlet Senior Dipulangkan

Olahraga | Sabtu, 28 Desember 2019 - 08:33 WIB

Atlet Senior Dipulangkan
MASUK PELATNAS: Sprinter muda Lalu M Zohri merupakan salah satu atlet yang bertahan masuk pelatnas. (JPG)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Hendro Yap, pejalan cepat yang dicoret dari pelatnas setelah meraih emas SEA Games 2019, ternyata tidak sendirian. PB PASI melakukan perombakan besar-besaran pada pelatnas tahun depan. Bukan hanya Hendro atlet senior yang dipulangkan. Melainkan semua. Termasuk yang beprestasi di pesta olahraga Asia Tenggara tersebut.

Praktis, hanya tiga orang atlet senior yang dipastikan bertahan. Mereka adalah pelari gawang Emilia Nova serta Sapwaturrahman, si spesialis lompat jauh. Plus sprinter Lalu Mohammad Zohri (yang masih 19 tahun). Atlet yang lain dikembalikan ke daerah masing-masing.


Asisten pelatih Farrel Octaviandi mengatakan, ketiga atlet itu tetap dibina pelatnas karena diprioritaskan mengikuti Olimpiade Tokyo 2020. Zohri sudah memastikan lolos pada nomor 100 meter putra. Sedangkan Emil dan Sapwa masih memiliki peluang lolos tahun depan.

"Yang senior itu dipulangkan dulu karena mereka fokus ke PON 2020. Mereka juga dibutuhkankan untuk memperkuat daerah masing-masing. Harapannya, juga bisa persiapan untuk SEA Games berikutnya," ungkap Farrel saat dihubungi, Jumat (27/12).

Sebenarnya, Farrel berharap tidak semuanya dikembalikan ke daerah. Terutama mereka yang meraih medali pada SEA Games 2019 lalu. Namun, kata dia, itu sudah menjadi kebijakan federasi. Selain untuk tujuan PON, PB PASI ingin pelatnas lebih banyak diisi atlet-atlet muda. Agar roda regenerasi semakin lancar.

"Sebenarnya atlet-atlet yang senior bisa buat motivasi generasi sekarang, bahwa dengan usia segitu masih bisa memberikan prestasi buat Indonesia. "Tapi ya tugas kami hanya melatih. Tidak ada masalah juga sebenarnya dengan hal tersebut," jelas Farrel.

Farrel menambahkan, pada pertengahan Januari mendatang, para atlet remaja akan mulai masuk pelatnas. Jumlahnya sekitar 50 orang. Mereka dipersiapkan untuk banyak event sekaligus. Yang terdekat adalah SEA Youth Athletics Championships 2020 atau kejuaraan atletik junior Asia Tenggara. Indonesia menjadi tuan rumah untuk event yang digelar pada Maret mendatang tersebut.

Dari jumlah itu, tentu tidak semua masuk pelatnas. Sebab, kuotanya masih terbatas. Mereka akan diseleksi berdasarkan prestasi. Misalnya kejurnas, ASEAN Schol Games, hingga kejurnas antar-PPLP.

Melatih atlet remaja bakal menjadi tantangan buat tim pelatih. Dengan usia yang masih belia, emosi mereka belum stabil. Tentu berbeda dengan atlet senior.

"Kami akan lebih menekankan soal etika dan disiplin terlebih dahulu. Seperti disiplin pribadi, tata krama. Intinya saat mereka berada di mes harus seperti apa. Kalau di lapangan mereka kan fokus latihan," papar peraih emas SEA Games 2011 itu.(gil/na/jpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook