PROYEK GAGAL

Olahraga | Jumat, 28 Oktober 2022 - 10:25 WIB

PROYEK GAGAL
ROBERT LEWANDOWSKI (ISTIMEWA)

BARCELONA (RIAUPOS.CO) - Ambisi Barcelona untuk kembali berjaya di panggung Eropa gagal lagi. Alih-alih, mereka sudah terhenti di babak penyisihan grup Liga Champions 2022/2023.

Tidak ada keajabian yang terjadi di matchday kelima Grup C. Inter Milan seperti diprediksi menggilas Viktoria Plzen empat gol tanpa balas. Sementara Barcelona dihajar Bayern Munchen dengan skor 0-3 di Camp Nou.


Hasil-hasil ini memastikan Inter yang mengoleksi poin 10 menjadi pendamping Bayern ke babak 16 besar. Sementara Barcelona yang hanya mengantongi poin empat di lima pertandingan terlempar ke Liga Europa sebagai tim peringkat ketiga.

Ini merupakan deja vu bagi Raksasa Catalan. Musim lalu, mereka juga tak mampu melewati babak penyisihan grup dan harus melanjutkan petualangan di kompetisi kelas dua Eropa sebelum akhirnya juga terhenti di babak delapan besar.

Berbeda dengan musim lalu, kegagalan mereka musim ini terasa sangat menyakitkan. Itu karena Blaugrana yang terakhir kali menjadi kampiun pada musim 2014/2015 menjadi salah satu klub dengan pengeuaran terbesar musim panas lalu.

Mereka setidaknya mengeluarkan 153 juta euro atau sekitar Rp2,3 triliun untuk tiga pemain baru. Ketiga pemain yang dibeli Barca yakni Robert Lewandowski (45 juta euro), Raphinha (58 juta euro), serta Jules Kounde (50 juta euro).

Selain membeli tiga pemain mahal, Blaugrana melengkapi proyek besarnya dengan mendatangkan Andreas Christensen, Franck Kessie, Marcos Alonso, serta Hector Bellerin secara gratis. Pada saat yang sama, mereka mengontrak ulang Ousmane Dembele.

"Sayangnya, keajaiban itu tidak terjadi. Kami tahu akan ada pasang surut saat kami membangun kembali klub ini. Sekarang kami harus melihat ke depan, masih ada banyak trofi untuk diperebutkan," kata Presiden Barca, Joan Laporta di situs UEFA.

Pada laga kemarin, Barca kalah segala-galanya dari Bayern yang ung­gul lewat gol-gol Sadio Mane, Eric Choupo-Moting, dan Benjamin Pavard. Sepanjang pertandingan, mereka tidak mampu melepaskan satu pun tembakan tepat sasaran.

"Sangat sulit melawan mereka ketika kami tahu kami sudah tersingkir. Menyaksikan Inter (menang, red) adalah siksaan murni karena kami mengharapkan keajaiban yang tidak pernah datang," jelas Laporta.

Selain mental yang sudah down, Laporta mengakui Bayern memang sangat tangguh. "Bayern adalah tim yang dibangun dengan baik. Sangat kuat. Saya akan mengatakan bahwa mereka adalah yang terbaik atau salah satu yang terbaik di Eropa," ujarnya.

Pelatih Xavi Hernandez menambahkan, setelah gagal di Liga Champions, mereka kini harus fokus di kompetisi lain. "Saya masih yakin bahwa, setelah kehilangan satu trofi penting pada Oktober, masih ada empat trofi tersisa untuk kami menangi. Kami semua harus tetap positif," tegas Xavi.

Xavi percaya bahwa di akhir musim akan ada gelar yang akan mereka rayakan. "Saya yakin kami bisa dan akan memenangkan trofi musim ini. Saya tidak ingin mempermainkan penggemar kami. Itu benar-benar perasaan yang masih saya miliki. Jadi mulai besok kami perlu mengganti chip, mengatur ulang, dan berjuang untuk trofi yang tersisa," ujarnya.

Mewakili pemain, Pedri secara terbuka mengakui mereka memang belum cukup kompetitif di Liga Champions. "Kami tidak memiliki cukup kemampuan untuk bersaing di Liga Champions. Ini mengecewakan. Tapi kami adalah tim yang sangat muda dengan banyak ruang untuk perbaikan," ujarnya.(amr/eca)

Laporan JPG, Barcelona









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook