MANCHESTER (RIAUPOS.CO) -- Perjalanan Ole Gunnar Solskjaer sebagai pelatih Manchester United (MU) musim ini bak roller coaster. Setelah menikmati 14 kemenangan dalam 19 laga di semua ajang sebagai pelatih karteker suksesor Jose Mourinho sejak 19 Desember 2018, Solskjaer kini bak pesakitan setelah diangkat jadi pelatih permanen per 28 Maret 2019.
Harapan MU bakal lebih baik dengan dipermanenkannya Ole tidak terjadi. Dari 7 pertandingan di semua ajang sejak permanen pada 28 Maret 2019, Setan Merah julukan MU) hanya menang 2 kali dan 5 sisanya berujung kekalahan. Bahkan, 3 dari 5 kekalahan berasal dari 3 laga terakhir. Parahnya lagi, MU gagal mencetak satu gol pun.
Ironisnya, 2 dari 3 kekalahan terakhir terjadi di Premier League. Itu yang menggerus kans MU tampil di Liga Champions musim depan. Tren negatif MU bersama Ole membuat executive vice-chairman Ed Woodward kemarin waktu setempat bertemu empat mata dengan pelatih asal Norwegia itu. Tujuan meeting dadakan tersebut mendiskusikan apa yang salah dan membuat performa MU amburadul.
Diharapkan, imbas dari meeting itu bisa berpengaruh ketika MU melakoni laga “final” melawan Chelsea pada matchweek ke-36 Premier League malam ini (siaran langsung RCTI/beIN Sports pukul 22.30 WIB).
Bisa dikatakan laga melawan The Blues (julukan Chelsea) nanti adalah asa pemungkas MU jika masih bermimpi ke Liga Champions musim depan. Sebab, Chelsea adalah kompetitor mereka untuk empat besar. Lebih jauh, MU yang ada di posisi keenam saat ini masih tertinggal 3 poin dari Chelsea yang ada di tempat keempat (67-64). Kesempatan emas untuk memangkas gap tersebut di laga bertajuk head to head match malam ini.