PEKANBARU (RIAU POS.CO) - Honda DBL with Kopi Good Day 2023 Riau Series telah memasuki hari ketiga, Senin (27/11/2023) dengan menggelar enam pertandingan 5 x5 tim putra. Di hari ketiga ini, tim putri mulai bertanding. Ada empat tim putri yang mengawali kiprah mereka di DBL Riau musim ini.
Tak hanya itu, di nomor putra, kompetisi pun kian berkembang. Setelah melewati lawannya di laga perdana, tim putra yang lolos ke babak berikutnya harus kembali mati-matian mempertahankan tren positif.
Pemenang dari nomor putra di hari ketiga, mereka lolos ke babak Big Eight (8 Besar) Honda DBL with Kopi Good Day 2023 Riau Series. Hari ketiga DBL Riau dibuka oleh pertandingan antara putra SMA Santo Tarcisius Dumai kontra SMAN 1 Pangkalankerinci. SMA Santo Tarcisius Dumai menang secara dramatis dengan skor tipis 26-25.
Pertandingan kedua di hari ketiga mempertemukan tim putri SMAN 6 Pekanbaru melawan SMAN 4 Pekanbaru. Ini merupakan pertandingan pertama di nomor putri pada musim ini. Pemenang dari pertandingan ini akan melawan sang runner-up 2022 lalu, yaitu SMA Darma Yudha Pekanbaru.
Di laga yang berjalan cukup menegangkan dan dramatis itu, SMAN 6 Pekanbaru berhasil unggul atas SMAN 4 Pekanbaru dengan skor tipis 17-16 melalui overtime. Coach SMAN 6 Pekanbaru, Rengga Pratama mengatakan, laga yang cukup sengit. Meskipun unggul tetapi tidak sesuai dengan ekspektasi yang diharapkan dari skuad SMAN 6 Pekanbaru.
"Berhubung mungkin ini DBL pertama tim cewek SMAN 6 Pekanbaru dan baru juga merasakan panggung DBL, mungkin karena itu ada demam panggung sedikit, tetapi ya walaupun tidak sesuai rencana yang penting alhamdulillah bisa menang," kata Rengga.
Ia menuturkan, untuk pertandingan selanjutnya, dirinya berharap agar anak-anak bisa bermain tenang dan yang paling penting adalah mental bermain anak-anak.
Pertandingan berikutnya, ada tim putri SMAN 3 Pekanbaru bersua dengan SMAN 12 Pekanbaru. Pemenang dari pertandingan ini telah ditunggu oleh tim kuat di DBL Riau. Yaitu SMAN 1 Pekanbaru yang merupakan juara DBL Riau tahun lalu. Dalam laga itu, SMAN 3 Pekanbaru berhasil unggul skor 28-11.
Kemudian, laga keempat mempertemukan tim putra SMA Witama Pekanbaru melawan MAN 2 Model Pekanbaru. SMA Witama Pekanbaru berhasil mengalahkan MAN 2 Model Pekanbaru dengan skor akhir 38-27.
Afwan, Coach SMA Witama Pekanbaru mengatakan, meskipun menang dari MAN 2 Model Pekanbaru tetapi hasilnya tidak terlalu bagus, tidak sesuai dengan ekspektasi. Tetapi dari segi permainan sudah mulai berkembang.
"Kami akan lihat perkembangan dari laga lawan yang akan kami hadapi nanti yaitu SMAN 1 Pekanbaru. Kami sudah siap untuk mengikuti laga selanjutnya, bahkan anak-anak sudah saya persiapkan bertahun-tahun," kata Afwan.
Di laga kelima, ada tim putra SMAN 3 Pekanbaru yang menantang sang juara bertahan di DBL Riau, yaitu SMAN 1 Pekanbaru. Dalam laga tersebut, SMAN 1 Pekanbaru atau Smansa Pekanbaru masih menjadi jawara bertahan yang masih perkasa unggul atas SMAN 3 Pekanbaru dengan skor 35-15. Smansa Pekanbaru berhak lolos ke babak Big Eight dan akan bertemu dengan SMA Witama Pekanbaru.
Coach Smansa Pekanbaru, Abraham Bagaswara mengatakan, di awal-awal pertandingan anak-anak bermain kurang bagus. Itu wajar-wajar saja karena itu game pertama dan terlihat anak-anak pada terburu-buru semua sehingga banyak yang harus dievaluasi.
"Banyak yang harus dievaluasi pertama di-defense-nya, dan terlihat pada buru-buru dan akhirnya skornya cuma 35-15. Pada nervous semua tadi. Itu biasa sih, itu game pertama. Mudah-mudahan pada laga selanjutnya bisa bermain lebih baik lagi, belajar dari kesalahan hari ini," kata Abraham Bagaswara.
Untuk laga penutup pada hari ketiga ini atau di partai keenam hari ketiga mempertemukan, SMAN 8 Pekanbaru vs SMAN 1 Telukkuantan. Setelah sebelumnya berhasil mengalahkan SMA As Shofa, kini SMAN 8 Pekanbaru menantang sang runner-up DBL Riau 2022 lalu, SMAN 1 Telukkuantan.
Pada laga yang berlangsung dramatis tersebut, hingga SMAN 8 Pekanbaru harus meladeni perlawanan SMAN 1 Taluk Kuantan hingga overtime berhasil memetik kemenangan dengan skor akhir 38-28. Tensi pertandingan terus memanas, saling kejar poin antarkedua tim terus terjadi hingga memaksa mereka melanjutkan overtime.
Laporan: Dofi Iskandar
Editor: Edwar Yaman