UDINE (RIAUPOS.CO) – Stadio Friuli sebagai markas Udinese Calcio berganti nama. Itu seiring dengan berakhirnya kerja sama antara Udinese dan pabrikan mobil Italia, Dacia. Kerja sama tersebut berakhir pada akhir bulan ini. Per 1 Juli nanti, Dacia Arena berganti menjadi Udinese Arena. Dacia Arena menjadi nama resmi Stadio Friuli pada 2016. Tapi, kerja sama dengan Dacia telah berlangsung selama 13 tahun.
’’Kerja sama 13 tahun yang berakhir dengan kepuasan seperti harapan kami,’’ tulis Udinese dalam pernyataan resmi seperti dilansir La Gazzetta dello Sport.
Selama menggandeng Dacia, prestasi Le Zebrette –julukan Udinese– di Serie A adalah berkutat di papan tengah. Musim lalu, Roberto Pereyra dkk finis di peringkat ke-12. Peringkat terbaik selama bermain di Dacia Arena.
Dacia merupakan perusahaan pertama yang mampu membeli hak penamaan Stadio Friuli. Dacia mengikuti jejak Allianz yang membeli hak penamaan Juventus Stadium pada tahun yang sama (2016). Sampai sekarang, belum ada laporan sponsor lain yang bersedia membeli hak penamaan Stadio Friuli.
Hanya, mantan Wali Kota Udine Pietro Fontantini berharap nama Friuli kembali dihidupkan Udinese. Jadi, bukan Udinese Arena.
’’Friuli tetap akan jadi namanya dan tidak ada yang bisa mengubahnya. Itu sebagai pengakuan dari daerah ini setelah gempa bumi (pada 1976, red),’’ tutur Fontantini.
Friuli diambil dari Terremoto del Friuli, yakni sebutan gempa bumi 6,5 magnitudo yang melanda Friuli. Gempa dahsyat itu menewaskan 990 orang dan 3 ribu lainnya luka-luka.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman