JAKARTA (RIAUPOS.CO) - PSSI tak mau gegabah dalam menentukan kelanjutan kompetisi. Mereka membutuhkan banyak masukan. Bukan hanya dari pengelola klub, PSSI juga mencoba meminta saran pelatih dan pemain. Kemarin PSSI pun melakukan virtual meeting bersama Asosiasi Pelatih Sepak Bola Seluruh Indonesia (APSSI).
Meeting tersebut diikuti PSSI yang diwakili Exco PSSI Yoyok Sukawi, Endri Erawan, Plt Sekjen Yunus Nusi, Wakil Sekjen Maaike Ira Puspita, serta Direktur teknik Indra Sjafri. Sementara itu, APSSI diwakili Ketua APSSI Yeyen Tumena serta Exco APSSI Rahmad Darmawan dan Bambang Nurdiansyah.
RD, sapaan Rahmad Darmawan, menuturkan, sebelum melakukan virtual meeting dengan PSSI, sejatinya APSSI juga menggelar meeting internal. Rapat tersebut tak hanya melibatkan kalangan Exco APSSI, tetapi juga pelatih Liga 1 dan Liga 2. Hasil rapat tersebut kemudian disuarakan saat virtual meeting dengan PSSI.
’’Di dalam rapat bersama PSSI tadi (kemarin, Red), memang PSSI sebelum mengambil keputusan ingin melibatkan semua stakeholder, baik dari pelatih maupun pemain. Apa pun yang terjadi nanti apakah kompetisi dilanjut atau tidak,’’ ungkapnya.
Tak dipungkiri, mayoritas pelatih berharap kompetisi bisa tetap dilanjutkan. Namun, keputusan terakhir tentu menunggu arahan dari BNPB. Karena kalaupun dilanjut, tentu dengan protokol pencegahan Covid-19 yang ketat.
APSSI juga memberikan banyak usulan, terutama mengenai bentuk kompetisi yang baik apabila keputusan akhir tetap dilanjutkan.
’’Kan kami baru menjalankan tiga pertandingan. Jadi, kalau mungkin dimulai September tidak akan terkejar sampai Desember, mepet sekali jadwalnya,’’ lanjut pelatih yang saat ini menangani Madura United tersebut.
Untuk itu, APSSI mengusulkan beberapa format apabila kompetisi dilanjutkan. RD mengungkapkan, APSSI memberikan opsi kompetisi dibagi menjadi dua atau bahkan tiga wilayah. Opsi lainnya adalah melanjutkan kompetisi dengan format home tournament.
Bagaimana kalau kompetisi diputuskan berakhir? APSSI juga menyuarakan beberapa usulan. Misalnya, adanya turnamen pengganti. Bahkan, APSSI juga mengusulkan kompetisi musim 2021 dimulai pada akhir tahun ini.
Bukan hanya kompetisi, virtual meeting tersebut juga membahas kontrak para pelatih. Termasuk renegosiasi atau revisi kontrak. Pelatih tak keberatan duduk bareng dengan klub untuk merundingkan masalah tersebut.
’’Itu usulan kami. Jadi, ada dua opsi. Kalau lanjut seperti apa. Kalau tidak lanjut bagaimana,’’ jelas pelatih yang pernah menangani Tira Persikabo tersebut.
Plt Sekjen Yunus Nusi menyambut baik usulan-usulan dari APSSI. Juga mengapresiasi usulan APSSI dan segera melaporkan ke ketua umum PSSI.
“Kami juga berencana mengukuhkan APSSI sebagai anggota PSSI. Untuk kelanjutan kompetisi, kita terus menunggu hingga 29 Mei sesuai keputusan pemerintah,’’ imbuhnya.
Pelatih Persebaya Aji Santoso cukup senang dengan keputusan PSSI. Sebab, mereka mengajak diskusi para pelatih. Menurut dia, masukan dari pelatih harus didengar. Tetapi, soal keputusan, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada federasi.
’’Apakah kompetisi dilanjutkan atau tidak, biar federasi yang memutuskan. Yang jelas, kami (pelatih) sudah memberikan masukan,’’ kata bapak lima anak tersebut. Sejauh ini, pihak PSSI masih menunggu status darurat bencana Covid-19 hingga 29 Mei mendatang.
Tetapi, secara pribadi, Aji mengaku pesimistis kompetisi bisa dilanjutkan dalam waktu dekat. Apalagi, jumlah pasien positif Covid-19 terus bertambah. Kalau situasi dirasa kurang aman, Aji menyarankan agar PSSI mengkaji ulang keinginan untuk melanjutkan kompetisi.
’’Kalau mau dilanjutkan, kondisi harus benar-benar sudah aman. Tapi, saya yakin PSSI sudah memikirkan semua dengan masak-masak,’’ tuturnya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Eka G Putra