JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Jawa Barat akan menjadikan pergelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) 2016 sebagai ajang pembuktian setelah 54 tahun berselang provinsi itu pernah menjadi tuan rumah PON. Kini, Jawa Barat kembali menjadi tuan rumah pesta multievent olahraga nasional tersebut. Namun, masalah infrastruktur pendukung ternyata masih jadi kendala.
Hingga kemarin (26/2/2016), PB PON mengklaim baru menyelesaikan 80 persen pengerjaan venue. Sementara itu, infrastruktur pendukung hingga kini terus dikebut. Termasuk di antaranya pelebaran akses menuju Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung.
Dengan sisa waktu kurang dari tujuh bulan, mereka dituntut untuk membereskan masalah tersebut. Sebab, Juli nanti rencananya dilakukan tes venue. Sekretaris Umum PB PON Yudha M. Saputra mengakui, Pemda Jabar sudah mendukung penuh segala rencana persiapan. "Boleh dibilang, persiapan kami sudah berjalan lancar. Beberapa venue cabor tinggal finishing," katanya saat dihubungi Jawa Pos kemarin (26/2/2016).
Kekurangan yang ada, menurut Yudha, belum terlalu krusial. Memang, sejumlah pengerjaan infrastruktur yang belum beres harus diselesaikan secara cepat oleh PB PON. PON 2016 berlangsung di 16 kota/kabupaten di Jabar. Bandung akan menjadi pusat kegiatan multievent empat tahunan tersebut. Sejumlah venue yang menjadi perhatian adalah lokasi selam laut lepas. Bagian dermaga dan pemecah ombak masih harus segera diselesaikan.
Ketua Pengarah PB PON Suwarno mengatakan, PB PON harus mengambil langkah taktis. Sebab, jika meleset, janji bahwa semua venue beres pada Juli bisa tidak terpenuhi. Karena itu, mantan ketua Satlak Prima tersebut meminta PB PON untuk terus berkoordinasi dengan PB cabor. Tujuannya, mendorong percepatan penyelesaian venue. Selain itu, venue harus tetap mempertahankan standar internasional. "Ini memang menjadi tantangan bersama," kata mantan Pangdam V/Brawijaya itu.(nap/c15/nur)
Sumber: Jawa Pos
Editor: Hary B Koriun