Miller Sempurna, Antiklimaks Calon Juara

Olahraga | Senin, 26 September 2022 - 11:15 WIB

Miller Sempurna, Antiklimaks Calon Juara
Pembalap Ducati Lenovo Jack Miller minum sampanye dari sepatunya saat merayakan gelar. (TOSHIFUMI KITAMURA/AFP)

MOTEGI (RIAUPOS.CO) - Hasil antiklimaks diraih tiga pembalap calon juara dunia MotoGP musim ini di GP Jepang, Ahad (25/9). Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha) hanya finish di posisi delapan. Aleix Espargaro (Aprilia) selesai di peringkat 16. Sementara Francesco Bagnaia malah terjatuh di lap terakhir.

Balapan MotoGP Jepang dimenangi pembalap Ducati Lenovo Jack Miller yang tampil sempuurna dan mendominasi lomba sejak lap-lap awal. Kemudian posisi kedua ditempati susul pembalap Red Bull KTM Brad Binder dan pembalap Pramac Ducati Jorge Martin di tempat ketiga.


Bagi Bagnaia, gagal finish di sirkuit Motegi membuat dirinya mendapat hasil paling menyakitkan di balapan seri ke-16 musim ini. Dia terjatuh setelah kehilangan cengkeraman ban depan.  Saat itu dia berupaya melakukan overtaking kepada Quartararo di tikungan ketiga lap terakhir.

Hasil ini membuat Pecco, panggilan akrab Bagnaia, gagal mempersempit jarak poin dengan Quartararo di klasemen pembalap. Sebelum balapan ini, Bagnaia tinggal terpaut 10 poin dari El Diablo, julukan Quartararo yang berada di puncak klasemen.

Tapi, akibat gagal finish, jaraknya kembali melebar menjadi terpaut 18 angka dengan empat balapan tersisa. "Aku terlalu ambisius," ucap Bagnaia usai balapan diilansir Motorsport.

Pembalap Italia tersebut menyesal. Menurutnya, dia seharunya bisa berfikir lebih jernih di lintasan. Seandainya bisa finish di belakang Quartararo saja, tentu itu lebih menguntungkan baginya.

"Itu yang aku pikirkan usai balapan. Namun, saat di lintasan, yang ada di pikiranku hanya bagaimana cara menyalip Fabio, lalu mendekat ke Maverick (Vinales)," tambah Bagnaia.

Quartararo juga tidak puas dengan penampilannya kemarin. Start dari posisi sembilan, pembalap Prancis tersebut merasa performa motornya tidak maksimal.  Itu membuat dirinya kesulitan melakukan overtaking ke pembalap di depannya sepanjang balapan.

"Yang membuat frustasi adalah, aku merasa bisa lebih cepat tapi aku tidak mampu melakukannya," keluh juara dunia MotoGP 2021 tersebut.

Quartararo menambahkan, dirinya dan tim membuat kesalahan dengan melakukan beberapa perubahan pada setingan motornya sebelum balapan. Keputusan itu yang ia sebut membuat motornya lambat. Namun, dia tidak merinci perubahan pada sisi mana yang dia maksud.

"Tapi dengan segala kondisi yang terjadi di lintasan, tentu lebih baik bisa meraih delapan poin seperti ini daripada kehilangan delapan poin," ucap Quartararo.

Bagi Miller sendiri, ini menjadi kemenangan pertamanya sejak GP Prancis tahun lalu. Miller sempurna Start dari posisi ketujuh, pembalap Australia tersebut langsung merangsek ke posisi terdepan. Sejak itu dia terus mendominasi balapan 24 lap tersebut.

"Ini menakjubkan. Aku sendiri tidak tahu kenapa bisa melakukan itu. Memimpin sejak start hingga finish itu luar biasa. Motor bekerja dengan sangat baik. Aku juga tidak membuat kesalahan yang tidak perlu sama sekali," ucap Miller usai balapan di parc ferme.(irr/bas/jpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook