PORWANAS 2022 JATIM

Sepakbola dan Futsal Sumbang Perunggu

Olahraga | Jumat, 25 November 2022 - 00:30 WIB

Sepakbola dan Futsal Sumbang Perunggu
Para pemain PWI Riau foto bersama ofisial dan manajer Eduard Riansyah sebelum menggilas Bali 11-1 di perempatfinal cabang futsal Porwanas 2022 di Malang, Jawa Timur, Kamis (24/11/2022). (PWI RIAU UNTUK RIAUPOS.CO)

MALANG (RIAUPOS.CO) – Kerja keras para pemain sepakbola dan futsal U-40 untuk lolos ke final pada Pekan Olahraga Wartawan Nasional (Porwanas) XIII di Malang, Jawa Timur, tak membuahkan hasil. Dua cabang olahraga yang dari awal ditargetkan bisa meraih medali tersebut akhirnya hanya mampu mempersembahkan medali perunggu.

Di cabor sepakbola, Amran Syarifuddin dkk kalah tipis dari DKI Jakarta 1-2 di Lapangan Universitas Brawijaya, Malang, Kamis (24/11/2022). Sedangkan di cabor futsal, Agustiar dkk dihentikan oleh tim langganan emas Porwanas, Lampung, 3-4.


Raihan perunggu di sepakbola ini menyamai perolehan pada Porwanas 2012 di Sumatra Selatan. Riau pernah meraih emas cabor sepakbola saat menjadi tuan rumah Porwanas 2005. Ketika itu di final Yudi Waldi dkk menang 2-1 atas DKI Jakarta.

Sedangkan untuk tim futsal, ini adalah yang pertama di kelompok umur 40 ke atas Riau bisa meraih medali. Saat Porwanas 2015 di Jawa Barat, tim fusal kelompok usia 27 ke atas berhasil meraih medali perak setelah di final kalah dari Sulawesi Selatan 1-2.

Pelatih sepakbola Riau, Denni Andrian, menjelaskan, para pemainnya sudah bermain baik dan ngotot serta menguasai permainan, namun kurang beruntung. Banyak peluang yang gagal dimanfaatkan oleh Febri Jamil, Anom Sumantri, Aldo, maupun Amran. Sementara DKI Jakarta yang harus banyak bertahan, hanya memiliki 4 shoot on goal, dan 2 menjadi gol.

“Inilah sepakbola. Kami sudah melakukan persiapan yang baik dan bermain sesuai yang kami inginkan. Tetapi lawan lebih baik. Kita harus tetap bersyukur. Kami mohon maaf kepada seluruh pengurus PWI karena gagal lolos ke final,” jelas mantan pemain dan pelatih Riau Pos FC ini.

Sementara itu pelatih futsal U-40, Yudi Waldi, menjelaskan, jadwal semifinal yang bentrok waktunya dengan sepakbola membuat beberapa pemain utama tak bisa turun karena bermain di sepakbola.

Selain Yudi sendiri, ada Deni Andrian, M Nur, dan Amran Syarifuddin yang tak bisa ikut main di futsal. Dia yakin, jika Riau bermain full time, ceritanya bisa lain. Padahal di perempatfinal yang dimainkan Kamis pagi, dengan tampil penuh, Riau membantai Bali 11-1.

“Tapi inilah risiko bermain dobel di dua cabang karena hampir semua pemain sepakbola merangkap di futsal, baik di U-27 atau U-40. Tetapi kami tetap bersyukur dengan hasil ini,” jelas Yudi yang tahun ini melatih tim Pekanbaru di Porprov Riau 2022 di Kuansing tersebut.

 

Laporan: Hary B Koriun

Editor: Edwar Yaman









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook