JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Petenis Rusia Daniil Medvedev menyerukan perdamaian di seluruh dunia menyusul krisis yang terjadi di kampung halamannya. Medvedev baru saja menghentikan dominasi Novak Djokovic sebagai petenis ranking satu dunia.
Juara AS Terbuka tahun lalu itu sedang bertanding di perempatfinal Mexican Open di Acapulco, beberapa jam setelah Djokovic tersingkir dari pada perempatfinal di Dubai Tennis Championships.
Dengan mengalahkan Nishioka, poin Medvedev telah melampaui Djokovic pada peringkat ATP.
"Dengan menjadi pemain tenis, saya ingin mempromosikan perdamaian di seluruh dunia," kata Medvedev setelah mencapai semifinal turnamen ATP 500 dengan mengalahkan petenis Jepang Yoshihito Nishioka, dikutip dari Reuters, Jumat.
"Saya telah bermain di begitu banyak negara sebagai junior dan profesional. Tidak mudah mendengar semua berita ini. Saya mendukung perdamaian," ujarnya.
Rekan senegaranya, Andrey Rublev, peringkat ketujuh dunia, berpasangan dengan petenis Ukraina Denys Molchanov memenangi gelar ganda di Marseille pekan lalu.
"Ini luar biasa karena saya pikir kita harus tetap bersama dan itu yang paling penting," kata Medvedev, merujuk pada kolaborasi antara Rublev dan Molchanov.
"Pada saat ini, Anda mengerti bahwa tenis terkadang tidak begitu penting," katanya, sambil menambahkan bahwa dia ingin memenangi pertandingannya.
Rublev mengaku menerima komentar buruk di akun sosial media terakit situasi di Ukraina.
"Pada saat-saat ini saya menyadari bahwa pertandingan ini menjadi tidak terlalu penting. Ini bukan tentang pertandingan saya, tapi bagaimana situasi tersebut memengaruhi saya. Apa yang terjadi jauh lebih mengerikan," kata Rublev setelah kemenangannya atas petenis Amerika Serikat Mackenzie McDonald di Kejuaraan Dubai Kamis malam.
"Kita menyadari betapa pentingnya perdamaian dunia dan saling menghormati apapun yang terjadi. Kita harus menjaga bumi kita, ini yang paling penting," ucapnya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi