SEPAKBOLA DUNIA

Pelatih Liverpool Jurgen Klopp Merasa Ada yang Kurang tanpa VAR

Olahraga | Sabtu, 24 Desember 2022 - 23:15 WIB

Pelatih Liverpool Jurgen Klopp Merasa Ada yang Kurang tanpa VAR
Gestur pelatih Liverpool FC Jurgen Klopp (kiri) dan pelatih Manchester City Pep Guardiola dalam laga di putaran keempat Piala Liga, Jumat (23/12/2022) dini hari WIB. (OLI SCARFF/AFP)

MANCHESTER (RIAUPOS.CO) – Big match tipis-tipis antara Manchester City versus Liverpool FC di putaran keempat Piala Liga (EFL Cup atau Carabao Cup), Jumat (23/12/2022) dini hari WIB berlangsung seru.

Lima gol tercipta dengan dua kali keunggulan City selalu dikejar Liverpool sebelum gol bek The Citizens –sebutan Manchester City– Nathan Aka pada menit ke-58 jadi penentu kemenangan 3-2.


Meski begitu, ada hal yang kurang di mata pelatih LFC Jurgen Klopp. Tidak mencari alasan kekalahan, tetapi Klopp kecewa tidak adanya keterlibatan VAR atau video assistant referee.

VAR pada Piala Liga memang baru diterapkan pada semifinal. Kesepakatan itu dibuat pada musim 2019–2020 atau musim debut penggunaan VAR di Premier League.

Penyebab VAR belum digunakan hingga perempat final adalah masih adanya kans pertandingan yang melibatkan tim-tim kecil dengan stadion mereka tidak mendukung untuk penggunaan VAR.

Klopp menyinggung momen dibutuhkannya VAR ketika striker City Erling Haaland menerima operan dari bek kanan muda Rico Lewis pada menit kelima. Posisi Haaland dianggap Klopp offside sebelum bomber timnas Norwegia itu merangsek ke sisi kiri pertahanan LFC, lalu menyodorkan operan ke Phil Foden yang gagal berujung gol.

Menurut Klopp, peluang pada menit kelima itu membuatnya yakin seketika bahwa yang bakal lolos ke perempat final adalah City. Sebab, hal itu sudah mengubah atmosfer pertandingan dengan City bermain di kandang sendiri. Benar saja, lima menit kemudian, Haaland membuka skor.

’’Ketika ada momen offside dan bendera tidak diangkat (oleh asisten wasit, Red) seperti sebuah firasat buruk,’’ ucap Klopp kepada Sky Sports.

’’Saya memahami ini masih babak awal dan aturan tidak memungkinkan untuk diterapkan (VAR). Tetapi, dalam laga ini, antara City dan Liverpool, dengan semua aspek teknis ada di sini, kenapa kita tidak menggunakannya (VAR, red),’’ imbuh Klopp.

Kekalahan di Piala Liga membuat City menipiskan skor pertemuan dengan LFC musim ini. Dalam dua pertemuan sebelumnya, LFC menang 3-1 dalam Community Shield di Wembley Stadium (31/7) dan 1-0 di Anfield dalam matchweek kesebelas Premier League (17/10).

Hanya, seiring status juara bertahan, kekalahan di Etihad Stadium seperti pukulan ganda. Seiring sudah tercecer jauh di Premier League, tertinggal 10 poin dengan City dan 15 poin dengan pemuncak klasemen Arsenal, Piala Liga sejatinya bisa jadi alternatif The Reds meraih gelar.

Sementara itu, bagi City, keberhasilan lolos ke perempat final Piala Liga bisa melanjutkan dominasi The Citizens sejak dilatih Pep Guardiola. Sejak musim 2016–2017, pasukan Pep memenangi empat dari enam edisi terakhir.

’’Senang bisa memulai lagi (setelah jeda Piala Dunia 2022) dengan kemenangan atas lawan sulit dan penampilan bagus,’’ kata kapten sekaligus gelandang City Ilkay Gundogan di laman resmi klub.

Seiring telah menyingkirkan LFC, pesaing tersisa City hanya ada Manchester United dan Newcastle United. Di perempat final yang dimainkan pada pertengahan pekan kedua Januari 2023, City akan meladeni Southampton FC.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 

 

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook