PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- PSPS gagal memanfaatkan peluang. Bermain di kandang sendiri saat laga pembuka Liga 2 Grup Barat, Askar Bertuah malah menelan pil pahit. Takluk 2-3 dari sang tamu, PSMS Medan di Stadion Kaharuddin Nasution, Pekanbaru, Sabtu (22/6).
PSPS sempat membuat pendukungnya bersorak gembira. Bola tandukan Sandi Septian di menit ke-13 tepat bersarang di gawang PSMS. Pemain PSPS juga sempat mendominasi permainan dengan penguasaan bola yang baik.
Tertinggal 1 gol, PSMS mencoba meningkatkan serangan. Pemain PSMS terus menerobos ke pertahanan PSPS, namun selalu gagal mencentak gol. Pada menit ke 38, pertahanan PSPS mulai goyang menghadapi serangan balik cepat anak asuh Abdul Rahman Gurning. Alhasil, PSMS menyamakan skor 1-1 melalui tendangan Bayu Tri. Hasil imbang ini bertahan hingga babak pertama usai.
Di babak kedua, di menit 49, pemain PSMS Ilham Fathoni berhasil mengubah kedudukan menjadi 1-2 setelah mengecoh kiper PSPS, Hanafi lewat tendangan bola datarnya. PSPS mencoba bangkit dengan melakukan perubahan strategi. Pelatih melakukan penggantian dua pemain tengah, namun tetap saja tidak bisa menambah gol.
PSMS justru menambah gol pada menit ke-72 menjadi 1-3. Lagi-lagi oleh pemain asal Riau Ilham Fathoni yang lolos dari jebakan offside. Tertinggal, PSPS Riau terus berusaha menerobos pertahanan PSMS.
Terlihat beberapa kali peluang emas tercipta, tapi belum bisa mencetak gol tambahan.
Keberuntungan PSPS terjadi pada waktu tambahan. Di menit ke-94, PSPS memperkecil kekalahan dengan skor 2-3 lewat sundulan Marvelous. Skor ini bertahan sampai akhir pertandingan.
Pelatih PSPS Riau Bona Simanjuntak, mengakui kelengahan pertahanan anak asuhnya pada babak kedua. Apalagi sejak Sandi Septian keluar akibat cedera yang terjadi usai menciptakan gol. Tetapi di babak pertama, Bona mengakui keunggulan anak asuhnya yang tampil maksimal dibanding babak kedua. “Kami mengakui kelengahan di gol kedua dan ketiga,” ujarnya.
Sementara itu, Pelatih PSMS Medan A Rahman Gurning mengakui semangat PSPS Riau. Apalagi di babak pertama dan PSPS berhasil mencuri skor lebih awal. “Kami akui anak-anak masih tegang. Semangat PSPS di babak pertama bisa curi gol, saya mengacungkan jempol. Namun akhirnya anak-anak bisa mengatur permainan sehingga bisa unggul,” ujarnya.
Pertandingan sempat dihentikan wasit karena terjadi kerusuhan suporter pada menit ke-75. Ada sekelompok penonton yang berada di utara melempar kertas dan membakar kertas. Setelah kerusuhan dapat diatasi, laga antara PSPS Riau melawan PSMS Medan dilanjutkan kembali.(dof)