MUNCHEN (RIAUPOS.CO) - Arsenal memungkasi Oktober ini dengan raihan sempurna di liga setelah mereka mampu menang dalam empat laga terakhir. Makin memuaskan setelah di luar prediksi tim London Utara itu mampu menjungkalkan Bayern Munchen 2-0 di Emirates Stadium.
Pencapaian ini tentu membangkitkan konfidensi ketika giliran bertandang ke Allianz-Arena menantang Bayern di putaran kedua fase grup Liga Champions, Kamis (5/11) dini hari WIB. Sebab, laga keempat ini menjadi laga do or die atau hidup mati bagi Arsenal.
Saat ini, klub berjuluk The Gunners itu berada di dasar klasemen sementara Grup F dengan koleksi tiga poin. Berselisih tiga angka dari Bayern dan Olympiakos yang berada di tempat pertama dan kedua.
Kemenangan menjadi harga mati bagi Arsenal saat ini. Sebab, jika saja mereka kalah oleh Bayern, sementara Olympiakos berhasil membungkam Dinamo Kiev di Karaiskakis Stadium, maka bisa dikatakan langkah mereka ke babak 16 Besar makin berat. Sebab, skuad asuhan Arsene Wenger itu dituntut untuk terus menang dalam dua laga terakhir sembari mengharapkan Bayern dan Olympiakos terus kalah. Jika tidak, maka rekor mereka yang selalu lolos ke fase knock-out selama 11 musim terakhir bisa musnah.
“Saya menginstruksikan agar kami bisa mendapat poin di Allianz Arena,” ujar Wenger seperti dilansir Reuters.
“Namun menjinakkan Bayern dengan serangan mereka yang berkualitas, adalah hal sulit selama 90 menit ke depan. Kami menanamkan ini; lakukan pressure seperti yang kami bisa dan coba untuk mencetak gol,” imbuh pelatih asal Prancis tersebut.
Wenger punya modal dalam meredam serangan Bayern. Selain empat kemenangan beruntun di liga selama Oktober, The Gunners memiliki partner serangan sempurna dalam diri Olivier Giroud dan Mesut Ozil.
Pada musim ini, tag team yang dilakukan keduanya menjadi yang tersubur pada musim ini. Ozil menyumbangkan empat assist yang berujung gol kepada Giroud. Raihan ini satu gol lebih banyak dari servis Ozil yang diberikan kepada Alexis Sanchez sebesar tiga gol.
Selain itu, Giroud memiliki satu lagi senjata rahasia, yaitu sundulannya. Dengan cara ini, Arsenal tentu memiliki keunggulan ketika terjadi duel bola mati. Striker timnas Prancis berusia 29 tahun itu sudah melesakkan empat gol lewat kepala di semua ajang. Top skorer di antara striker bertubuh jangkung yang lainnya.
“Bayern pastinya sangat marah,” ujar bek tengah sekaligus kapten kedua Arsenal, Per Mertesacker dilansir Mirror.
“Sebab, kami adalah tim pertama yang mampu menantang dan mengalahkan mereka. Mereka pastinya akan agresif dalam memburu bola dan menunjukkan bahwa mereka lebih baik daripada kami,” jelas Mertersacker lagi.
Sementara penyerang Bayern, Robert Lewandowski sudah tak sabar mencetak gol ke gawang Arsenal. Sebelumnya dia gagal mencetak gol ketika dikalahkan Arsenal dan ditahan imbang oleh Eintracht Frankfurt pekan lalu.