Dia bukan pemain lemah, tapi pemain paling berpengaruh kepada permainan tim. Statistik menunjukkan, Mahrez masuk dalam top 10 pemain dengan kombinasi gol dan assists terbanyak di top five league Eropa. Mahrez musim ini mencetak 13 gol dan enam kali assists.
Adakah pemain didikan sepakbola Prancis? Ada Pierre-Emerick Aubameyang yang sudah mencetak 17 gol dan tiga assists, tapi dia dibesarkan di akademi ac Milan lalu tumbuh di klub-klub Prancis. Tidak ada pemain dari akademi sepakbola Prancis yang bisa seperti Mahrez.
Begitu traumanya dia dengan sepakbola Prancis, Mahrez sama sekali tidak ingin kembali ke negaranya. Padahal Marseille dan Paris St German juga kesengsem dengan talentanya. Nampaknya, lelaki berdarah Aljazair ini masih percaya dengan apa yang dikatakan Claudio Ranieri, sang pelatih, bahwa rumahnya yang paling nyaman saat ini adalah Leicester.
Mahrez memang belum bisa disandingkan dengan dua legenda pemain berdarah Aljazair terdahulu seperti Rabah Madjer yang pernah menjadi mesin gol FC Porto (sempat meraih Piala Champion 1986 dan Piala Toyota di tahun yang sama), atau dengan Zinedine Zidan yang memilih menjadi warga Prancis dan memberikan segalanya untuk Prancis. Namun, banyak orang yakin, jika dia konsisten, prestasi akan menghampirinya.