LIVERPOOL (RIAUPOS.CO) – Liverpool lagi-lagi harus mengakui ketangguhan juara bertahan, Real Madrid CF. Pada leg pertama babak 16 Liga Champions di Anfield, The Reds (julukan Liverpool) dilumat tamunya itu 2-5, Rabu (22/2/2023) dini hari WIB. Kekalahan itu membuat Mohamed Salah dkk perlu keajaiban untuk memenangi leg kedua di Santiago Bernabeu (kandang Madrid) pada 15 Maret 2023.
Liverpool sempat tampil mengejutkan di babak pertama berkat gol cepat Darwin Nunez, tepatnya pada menit keempat. The Reds kemudian menggandakan keunggulan berkat gol Mohamed Salah. Anak asuh Juergen Klopp memang memulai pertandingan, ulangan final musim lalu di Paris, dengan intensitas tinggi. Mereka segera mendapat penghargaan berkat momen brilian dari Nunez.
Mohamed Salah menerima bola di sisi kanan sebelum melakukan umpan silang rendah ke kotak Madrid. Nunez, yang mencetak gol dalam kemenangan 2-0 atas Newcastle United pekan lalu, berhasil melepaskan diri dari Eder Militao dengan beberapa gerakan bagus. Dia kemudian menjentikkan bola melewati Thibaut Courtois untuk membuat Anfield tampak liar. Pemain berusia 23 tahun itu tiba di Merseyside dari Benfica selama musim panas dengan meriah.
Nunez awalnya berjuang mencetak gol, dan pemain Uruguay itu mulai menemukan jati dirinya. Cederanya Diogo Jota dan Luis Diaz selama periode perayaan membuat pemain internasional Uruguay itu diberi setiap kesempatan untuk sukses. Liverpool menambah gol kedua 10 menit kemudian setelah Salah memanfaatkan kesalahan besar dari Courtois. Cody Gakpo menyerbu bola yang berakhir di jalur Courtois.
Dia gagal mengontrol bola dan Salah mencetak gol ke-42 untuk The Reds di sepakbola Eropa, membuatnya mengungguli legenda klub Steven Gerrard. Tak hanya itu, Salah juga tercatat menyamai torehan gol terbanyak ‘Pemain Afrika’ di pentas Liga Champions. Dia kini mencetak gol sebanyak 44 mengimbangi torehan legenda Chelsea, Didier Drogba.
Klopp memang belajar banyak dari kekalahan timnya dari Madrid 1-0 di final Liga Champions musim lalu. Pelatih berpaspor Jerman itu bahkan sampai menonton ulang pertandingan, yang dianggapnya sebagai siksaan.
“Saya tidak menontonnya kembali sampai akhir pekan ini dan hal yang segera saya sadari adalah sekarang saya tahu mengapa saya tidak melakukannya,” kata Klopp saat jumpa pers.
“Itu adalah siksaan yang tepat karena kami memainkan permainan yang bagus dan bisa saja menang – dan itu adalah kata yang menentukan karena kami bisa tetapi tidak melakukannya, karena mereka mencetak gol dan kami tidak melakukannya.”
“Kami melihat betapa berpengalamannya Madrid dan betapa sedikitnya mereka direpotkan oleh fakta bahwa tim lain memiliki peluang. Mereka tidak kehilangan kepercayaan diri sedetik pun.”
Klopp memang menerapkan strategi gegenpressing andalannya dengan baik di babak pertama. Namun, Madrid meresponsnya dengan baik berkat dua gol Vinicius Jr. Bahkan, Madrid tampil menggila di babak kedua. Eder Militao memberikan keunggulan pada menit ke-48. Disusul dua gol Karim Benzema (56 dan 67).
Hasil itu setidaknya sudah cukup bagi Madrid untuk menempatkan satu kaki mereka ke babak perempat final. Los Blancos minimal tinggal mencari hasil imbang pada leg kedua yang bakal digelar di Santiago Bernabeu nanti.
Namun, Carlo Ancelotti selaku pelatih Madrid enggan meremehkan kekuatan Liverpool. Mantan pelatih Chelsea itu menyebut segala kemungkinan dapat terjadi. Karena itu, pelatih berpaspor Italia itu akan tetap mengerahkan kemampuan terbaik timnya di laga nanti.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman