PON 2021 PAPUA

KONI Meranti Tegaskan Mendukung Atlet yang Bertarung di PON Papua

Olahraga | Selasa, 21 September 2021 - 20:03 WIB

KONI Meranti Tegaskan Mendukung Atlet yang Bertarung di PON Papua
Ketua KONI Meranti, Bocang (kiri)saat menghadiri pengumuman pemenang cabor tarung derajat saat Porprov Riau di Kampar tahun 2017. (WIRA SAPUTRA/RIAUPOS.CO)

SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) - Keluhan atlet sepaktakraw Kepulauan Meranti, Wan Annisa, yang merasa tak diperhatikan oleh daerahnya, ditanggapi oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) daerah tersebut.

Setelah berita itu viral di kalangan masyarakat Meranti, KONI Meranti menyatakan menampik disebut tidak memperhatikan atau mendorong seluruh atlet yang berada di bawah naungan mereka untuk mengharumkan nama daerah. Apalagi terhadap yang berprestasi.


KONI Meranti mengaku memperhatikan dua atletnya yang akan berjuang di PON Papua nanti, yaknii Wan Annisa dan Wili Sandria (atlet angkat besi).

Hal itu disampaikan Ketua KONI Kepulauan Meranti, Hendrizal alias Bocang, kepada Riaupos.co, Selasa (21/9/2021) siang.

"Memang ada dua atlet yang mewakili Riau di PON. Namun tidak benar kalau kami tidak memperhatikan mereka. Karena tadinya sudah kami rapatkan untuk mengakomodir kedua atlet tersebut," ungkapnya

Dari hasil rapat itu, KONI Meranti sepakat mengirim Wakil Ketua I, Darto, untuk hadir di acara pelepasan kontingen Riau di Pekanbaru, Senin (20/9). Bahkan mereka berencana akan membuat dua agenda pelepasan secara berbeda. Mulai dari pelepasan bersama Pemprov Riau dan pelepasan khusus dari mereka KONI Kepulauan Meranti.

Bocang tidak membantah jika agenda pelepasan yang dilaksanakan  oleh Pemprov Riau, pihaknya batal hadir. Alasannya, perwakilan yang diutus berhalangan.

"Mas Darto (Ketua I KONI Bengkalis, red) dua hari sebelum pelepasan sudah di Pekanbaru. Tujuannya agar atlet tidak merasa sendiri. Saat itu perwakilan KONI mengaku siap. Namun ada kendala dan hal mendadak masalah keluarga yang tidak bisa ditunda, sehingga ia berhalangan untuk hadir," ungkapnya.

Untuk pelepasan khusus dari KONI telah dijadwalkan pada 23 September 2021 mendatang di Pekanbaru. Kenapa dipilih tanggal itu, mereka mengaku menyesuaikan terhadap rencana KONI Meranti untuk mengikuti rapat koordinasi di Kuansing.

Sebagai informasi, pada tanggal 23 September, cabor sepaktakraw sudah berangkat ke Papua via Jakarta. Jika tanggal tersebut KONI Meranti datang, hampir dipastikan tidak ketemu atletnya, terutama Wan Annisa.

"Ada kunjungan kerja juga KONI Meranti ke Kuansing lewat di Pekanbaru, jadi sekalian pelepasan agar bisa hemat anggaran. Karena jarak perjalanannya cukup jauh, makanya kami sesuaikan agar lebih efektif dan efesien," bebernya.

Menurutnya, sangat mustahil KONI Meranti tak melakukan pelepasan kedua atlet.

"Sedangkan atlet yang berangkat bertanding ke Kejurda tingkat provinsi saja kita lakukan pelepasan, apalagi atlet yang berlaga di PON," ujarnya.

Termasuk dalam rapat lalu, lanjut Bocang,  telah membahas anggaran bantuan atau seperti yang dimaksud uang sagu hati untuk kedua atlet tersebut.

"Saat ini kami juga sudah mengajukan dana hibah kepada Pemkab Meranti untuk mengakomodir bantuan untuk atlet yang dinilai berprestasi," ujarnya.

Namun proses pencairan terhambat oleh kebijakan rotasi seluruh pejabat eselon III dan IV di lingkungan Pemda Kepulauan Meranti.

"Terhambat pelantikan pejabat, dari PPTK hingga kabid semua berubah. Makanya ditunda rencana tersebut. Tapi insya Allah untuk uang sagu hatinya tetap kita berikan pada pelepasan nanti," ungkapnya.

Untuk itu ia berharap kepada atlet dapat fokus terhadap apa yang telah di perjuangkan. Ia akan terus berupaya maksimal untuk memperjuangkan dan mendorong nasib seluruh atlet agar lebih baik ke depan.

Seperti diberitakan sebelumnya, salah satu atlet Meranti dari cabor sepaktakraw, Wan Annisa, merasa sedih karena tak mendapat perhatian dari Pemkab Meranti, terutama pemangku kepentingan bidang olahraga, dalam hal ini KONI Meranti.

Menurut gadis 19 tahun itu, dia tak berpikir tentang uang saku atau sagu hati sebelum berangkat, meski dia melihat hampir semua kabupaten/kota memberikan itu kepada para atletnya yang memperkuat Riau di PON Papua. Kata Annisa, dia hanya ingin dianggap ada sebagai atlet Meranti.

"Saya tidaklah meminta seperti apa yang diberikan oleh pemimpin daerah lain kepada atletnya. Namun, benar, jangankan datang dan menemui saya, bertanya lewat telepon saja tak ada satu pun. Tapi saya akan tetap berjuang keras di PON Papua nanti," ujar anak pasangan Wan Bustaman dan Sotmawati tersebut.

Laporan: Wira Saputra (Selatpanjang)
Editor: Hary B Koriun


 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook