JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Pemain-pemain muda Indonesia yang sekarang sedang digodok di Inggris, bisa menjadi pendobrak pintu untuk masuk ke ketatnya persaingan Liga Inggris. Kehebatan mereka bermain dengan mengalahkan beberapa klub junior ternama di sana membuat banyak pencari bakat mulai melirik.
Banyak klub Inggris yang mulai kepincut dengan kualitas yang dimiliki para pemain Garuda Select. Mereka mulai mencari-cari data para pemain muda Indonesia yang tengah menimba ilmu di Negeri Ratu Elizabeth tersebut.
Seperti diketahui, Garuda Select memang tampil mengesankan selama TC di Inggris dalam beberapa bulan terakhir. Mereka bahkan mampu menang saat uji coba dengan sejumlah klub besar di sana. Seperti saat menggulung tim junior Blackburn Rovers dengan 4 gol tanpa balas.
Program latihan di Inggris ini merupakan kerjasama PSSI dengan salah satu sponsor lokal Indonesia, yakni lewat dana CSR sebuah perusahaan rokok. Di sana, mereka ditangani dua mantan pemain timnas Inggris, yakni Des Walker (pernah bermain di Sampdoria dan Notingham Forest) dan Denis Wise (legenda Chelsea).
Mereka ditempa dalam konsep dan metode latihan yang ketat, modern, dan terukur. Bukan hanya persoalan teknis, mereka juga diajarkan bagaimana menjadi pemain yang profesional. Termasuk di dalamnya soal kedisiplinan, survive, dan banyak lagi.
Hasil positif itu membuat sejumlah klub Inggris mulai tertarik memakai jasa pemain Indonesia. Kini banyak pemandu bakat klub Inggris yang mulai mencari data pemain Garuda Select.
Mereka yang tergabung dalam tim adalah pemain-pemain yang membawa Indonesia juara AFF U-19 2018 lalu. Mereka antara lain M Supriadi, Amiruddin Bagas Kaffa, Komang Teguh Trisnanda, Fadillah Nur Rahman, Mochamad Yudha Febrian, David Maulana, Brylian Aldama, Andre Oktaviansyah, Amiruddin Bagus Kahfi, Amanar Abdillah,dll.
"Selama bermain di Inggris banyak talent scouting yang melihat dan mengontak PSSI untuk meminta data-data anak-anak, untuk dipantau lebih lanjut," ungkap Sekjen PSSI, Ratu Tisha Destria.
Akan tetapi, PSSI ingin para pemain muda ini fokus memperkuat pondasi karir lebih dahulu. Apalagi, usia mereka belum genap 18 tahun.
"Enggak boleh lupa, anak-anak ini harus berkompetisi sebelum mereka berpindah ke usia 18 tahun. Mereka harus pulang terlebih dahulu dan yang paling penting sekolahnya harus lulus. Dan, akan ada dua anak yang akan menyongsong Ujian Nasional, yaitu David dan Sandi. Mereka harus pintar-pintar mengatur karena sekolah lebih utama," tutup dia. (ags/ies)
Sumber: JawaPos.com
Editor: Hary B Koriun