BARCELONA (RIAUPOS.CO) – Sepekan terakhir terasa sangat berat bagi bomber FC Barcelona Robert Lewandowski. Dimulai dengan seri 3-3 kontra Inter Milan di Liga Champions (13/10) yang membuat peluang Barca degradasi ke Liga Europa lebih besar daripada lolos ke fase knockout.
Selanjutnya adalah kekalahan 1-3 dalam El Clasico edisi ke-284 di Estadio Santiago Bernabeu (16/10). Kekalahan oleh Real Madrid itu sekaligus membuat Barca lengser dari puncak klasemen La Liga. Lewy –sapaan Lewandowski– juga gagal mencetak gol dalam debutnya di El Clasico.
Yang tak kalah menyakitkan, Lewy harus melihat penahbisan Karim Benzema sebagai peraih Ballon d’Or tahun ini (18/10). Momen yang semestinya dirasakan Lewy dua tahun lalu. Namun, Ballon d’Or ditiadakan akibat pandemi Covid-19.
Meski memenangi striker terbaik (Trophee Gerd Muller), Lewy seperti tidak fokus dengan tidak menanggapi pertanyaan Didier Drogba sebagai host ketika menerima penghargaan.
Selain Lewy, gelandang muda Barca Gavi juga memenangi Trophee Kopa (pemain U-21 terbaik). Dua penghargaan yang disebut entrenador Barca Xavi Hernandez sangat penting bagi tim.
”Itu jadi bukti bahwa kualitas pemain klub ini sangat tinggi. Kini hanya tinggal menunggu gelar untuk tim,” ujar Xavi kepada Mundo Deportivo.
Xavi secara khusus berusaha menghibur Lewy untuk segera melupakan cerita buruk dalam sepekan terakhir. Melawan Villarreal CF di Camp Nou pada jornada kesepuluh La Liga dini hari nanti (siaran langsung beIN Sports 3/Vidio/Vision+ pukul 02.00 WIB) bisa jadi momentum bagi Lewy untuk move on.
”Tim ini perlu lebih banyak melibatkannya (Lewy, red) untuk mengembalikan produktivitasnya, mengembalikan senyumannya,” tutur Xavi.
Asa Xavi tentu tidak mudah. El Submari Groguet atau Kapal Selam Kuning –julukan Villarreal CF– adalah tim yang memiliki pertahanan paling sedikit kebobolan di La Liga saat ini.
Yakni, baru kebobolan tiga kali. Duet kapten Raul Albiol dan Pau Torres di jantung pertahanan tak ubahnya tembok tebal bagi lawan.
Dua pemain itu selalu tampil penuh dalam sembilan jornada. Kombinasi antara Albiol sebagai pemain berpengalaman dan Pau yang bertalenta dan terpaut usia 12 tahun (Albiol 37 tahun dan Pau 25 tahun) sangat tangguh dan bersih.
Ya, keduanya belum pernah sekali pun diusir wasit. Bahkan, koleksi kartu kuning mereka terbilang baik. Albiol mengantongi tiga kartu kuning, sedangkan Pau dengan dua kartu kuning.
”Terlepas dari hasil terakhir (kalah dalam El Clasico), Barca adalah tim yang sangat bagus dan berkualitas. Kami memiliki pekerjaan berat di Camp Nou tengah pekan nanti (dini hari nanti),” jelas Albiol kepada Diario AS.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman