(RIAUPOS.CO) -- Sebenarnya, target yang dipatok kapten Senegal Sadio Mane dan kapten Aljazair jelang final Piala Afrika antara Senegal dan Aljazair (siaran langsung beIN Sports 3 pukul 02.00 WIB) tidak jauh beda. Keduanya membidik gelar pertama bagi timnas masing-masing.
Tapi, bagi Supermane--julukan Mane--dia punya motivasi lainnya. Yakni, balas dendam kepada El Khadra--julukan Aljazair--karena Senegal kalah 0-3 pada matchday kedua fase grup (28/6).
Lebih jauh, keberhasilan juara dengan mengalahkan Aljazair menjadikan Mane superior dari Mahrez. Sejauh ini, “skor” persaingan keduanya untuk 2019 sama kuat karena Mane yang memperkuat Liverpool berjaya di Eropa sedangkan Mahrez dengan Manchester City mendominasi Inggris.
Juara Piala Afrika juga otomatis bisa memperbesar kans eks pemain Southampton memenangi Ballon d’Or tahun ini. Sebab, dua “pesaing” yang juga rekan setim Mohamed Salah dan Virgil van Dijk gagal di level internasional.
‘’Juara bersama negara saya, yang belum pernah Piala Afrika, tentu akan luar biasa. Itu (juara Piala Afrika bersama Senegal, red) menjadi impian terbesar saya,’’ ucap Mane seperti dilansir Reuters.
Hanya, ambisi winger 27 tahun itu dihambat absennya bek tangguh Kalidou Koulibaly. Bek Napoli itu absen pada pertandingan nanti karena akumulasi kartu kuning.
Lebih jauh, performa Aljazair menuju final juga luar biasa. Tim polesan Djamel Belmadi itu belum terkalahkan sejak fase grup. Hebatnya, mereka berhasil mencetak 12 gol dan hanya kebobolan 2 gol dari total 6 laga alias rata-rata 2 gol per laga.
‘’Berada di final Piala Afrika adalah sesuatu yang hebat. Saya rasa kami sangat bagus di turnamen ini (dengan belum terkalahkan dan mencetak 12 gol, red) dan itulah sumber kepercayaan diri kami,” kata Mahrez.(io/eca)