DUA ATLET RIAU RAIH PERAK DAN PERUNGGU

Panahan Emas

Olahraga | Kamis, 19 Mei 2022 - 09:15 WIB

Panahan Emas
Tim Panahan Indonesia Bagas Prastyadi, Arif Dwi Pangestu, dan Riau Ega Agata melakukan selebrasi usai meraih medali emas di nomor recurve putra, Rabu (18/5/2022). (INSTAGRAM NOC INDONESIA)

VIETNAM (RIAUPOS.CO) - Panen medali emas diciptakan kontingen Indonesia pada ajang SEA Games 2021, Rabu (18/5). Salah satunya dari cabang panahan. Bertanding di Ha Noi National Sports Training Center, empat emas dan satu perak didapat para pemanah.

Selain itu, dua atlet Riau yakni Maizair berhasil meriah perak di cabang olahraga dayung nomor mens kayak single 1.000 meter dan Azzahra Permatahani meraih perunggu di cabang olahraga renang nomor  womens 400 individual medley).  


Medali emas direbut melalui nomor beregu putra recurve atas nama Riau Ega Agatha-Arif Dwi Pangestu-Alvianto Bagas Prastyadi, mixed team recurve dari Riau Ega Agatha-Rezza Octavia, womens individual recurve dari Rezza Octavia dan mens individual recurve dari Arif Dwi Pangestu.

Nah, atlet panahan Ega memang hampir mewujudkan ambisinya untuk sapu bersih tiga medali emas yang dikutinya. Sayang di final nomor individual, Ega kalah dari rekannya, Arif.

Catatan ini lebih baik ketimbang SEA Games 2019/Filipina lalu. Skuad panahan Merah Putih mendapatkan satu medali dari beregu putra (emas), beregu campuran (perak) dan individu putra (perunggu).

Pada pertandingan final di nomor beregu putra melawan pemanah tuan rumah Indonesia sempat kalah 0-2 lebih dahulu. Namun kemudian, trio pemanah Indonesia balik unggul dan menang dengan skor 6-2. "Beruntung tim tetap tenang dan perlahan bangkit. Semula kami masih beradaptasi dengan stage-nya biar bisa merasakan feel-nya. Makanya waktu anak panah pertama, kami sempat turun," kata Ega, Rabu (18/5).

SEA Games ini disebut Ega menjadi salah satu ajang untuk road-to-Olimpic 2024 Paris. Di ajang ini menjadi kesempatan bagus untuk tes kemampuan. "Yang berlaga di sini rata-rata levelnya tinggi semua. Jadi kami tetap lakukan yang terbaik dan dapat hasil maksimal," papar Ega.

Sedang Arif yang berhasil meraih dua medali emas mempersembahkan untuk Indonesia dan almarhumah sang ibu yang menjadi sosok penting karirnya. Sang ibu berpulang sebulan sebelum keberangkatannya ke SEA Games. "Saya sempat bilang sama ibu kalau ingin berprestasi dengan nama saya ada di pencarian internet, koran dan televisi. Alhamdulilkah itu terwujud," terang Arif. Kini, pemanah 17 tahun itu sangat penasaran untuk tampil di Olimpiade Paris 2024. Sebelumnya, di Olimpiade Tokyo 2020 dia merasa masih jauh dari kata maksimal.

Pelatih kepala tim recurve Nurfitriyana menyatakan kalau perolehan empat medali emas memang sudah diprediksi sejak awal. "Dan, kita sudah memenuhi target 4 medali emas. Sementara nomor recurve beregu putri memang tidak turun karena materinya belum mumpuni," kata Nur.

Menurut salah satu srikandi peraih perak Olimpiade Seoul 1988 ini, peluang Indonesia untuk menambah medali emas cukup terbuka pada pertandingan penutup, Kamis (19/5) hari ini. Pasalnya, Indonesia menempatkan tim compound beregu putra yang akan menghadapi Malaysia di final. "Kekuatan kita lawan Malaysia cukup berimbang. Mudah-mudahan bisa bisa kembali menyumbangkan medal emas," harap Nur.

Sumbangan medali juga didapat cabor kano dengan meraih satu emas, dua perak, dan satu perunggu. Emas didapat dari nomor mens kayak four 1.000 meter, dua perak dari mens kayak single 1.000 meter dan mens four 1.000 meter. Untuk satu perunggu dari womens doubles 1.000 meter.

Di cabang beladiri, karate menghasilkan dua emas, dua perak dan dua perunggu. Emas didapat dari Ahmad Zigi Zaresta Yuda (mens individual kata) dan Ari Saputra (mens -60 kg). Sedangkan taekwondo merebut satu emas tiga perunggu. Emas didapat melalui M Bassam Raihan (kyorugi -63 kg).

Cabang lain yang merebut medali yakni renang dengan medali perak yang disumbangkan Gagarin Nathaniel (mens 50 breaststroke) dan satu perunggu melalui Azzahra Permatahani (womens 400 individual medley). Cabang gulat mendapat satu perak, lalu golf satu perunggu.

Yang cukup disayangkan adalah gagalnya atletik menyumbang medali emas. Lalu Muhammad Zohri yang diandalkan meraih emas di nomor 100 meter hanya puas di posisi keempat. Pelari asal NTB itu memang baru pulih dari cedera hamstring yang didapatnya saat tampil pada Kejuaraan Dunia Atletik Indoor di Beograd, Serbia, 18-20 Maret.Medali yang didapat Indonesia kemarin hingga pukul 21.00 WIB, menempatkan Indonesia di peringkat lima klasemen sementara pengumpul medali terbanyak. (raf/dra/jpg)

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook