BARCELONA (RIAUPOS.CO) - Barcelona melewatkan peluang untuk meraih kemenangan atas Napoli di Liga Europa. Banyak peluang mencetak gol gagal dikonversi. Situasi itu membuat sang pelatih, Xavi Hernandez, sedih dan marah begitu laga usai.
Barcelona menjamu Napoli pada duel leg pertama play-off knock-out Liga Europa, Jumat (18/2/2022) dini hari WIB. Pada duel yang dimainkan di Camp Nou itu, Barcelona harus puas dengan skor 1-1.
Napoli bermain cukup efektif dan mampu mencetak gol lebih dulu. Pada menit ke-20, Piotr Zielinski mencatatkan namanya di papan skor. Barcelona baru membalas pada menit ke-59 lewat eksekusi penalti Ferran Torres.
Barcelona punya begitu banyak peluang untuk bisa mencetak gol. Seperti dikutip dari Whoscored, Ferran Torres dan kolega melepaskan 21 shots sepanjang laga. Tapi, hanya satu yang menjadi gol dan itu dari penalti.
"Sekarang saya sedih karena itu membuat saya marah sebab Barcelona melewatkan begitu banyak peluang. Sebab, harusnya ini adalah permainan untuk, setidaknya, kami menangkan,” kata Xavi.
Jika dibanding Napoli, jumlah peluang yang didapat Barcelona jauh lebih banyak. Napoli melepas empat shots saja. Karena leg kedua bakal dimainkan di Naples, Xavi menyesali hasil imbang 1-1 ini.
"Satu gol tidak cukup untuk sepakbola yang kami mainkan. Kami harus lebih efektif. Sekarang kami harus pergi ke Napoli dan menang. Kami harus berada pada permainan yang sama tapi mencetak gol dari setiap peluang," kata Xavi.
Xavi memainkan Ousmane Dembele pada menit ke-65, menggantikan peran Adama Traore. Xavi memainkan pemain yang sempat menjadi musuh bersama para fans Barcelona itu. Tapi, Xavi senang karena situasi sudah berganti.
Dembele tampil cukup bagus dan memberi banyak ancaman untuk pertahanan Napoli. Pada akhirnya, fans Barcelona memberi tepuk tangan pada aksi Dembele.
"Fans tidak memperhatikan saya, tetapi pada akhirnya siulan berubah menjadi tepuk tangan. Kami sudah bersiul padanya dan begitulah, sudah berakhir. Kabarnya, siulan itu berubah menjadi tepuk tangan," papar Xavi.
Sumber: Marca/UEFA/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun