LONDON (RIAUPOS.CO) – Bukan Pep Guardiola namanya kalau tidak mengutak-atik skema main maupun posisi bermain anak asuhnya. Musim lalu Pep pernah sukses menjadikan bek kanan Kyle Walker sebagai gelandang pivot. Gelandang serang Phil Foden juga berhasil memainkan peran sebagai false 9.
Musim ini Pep sukses mengaplikasikan skema tiga bek (3-4-2-1 maupun 3-5-2). Kemenangan 3-1 atas Arsenal kemarin (16/2) dini hari WIB adalah kemenangan keempat dari lima kali City mengusung skema tiga bek di Premier League musim ini. Kehilangan Joao Cancelo yang telah dipinjamkan ke Bayern Munchen disebut sebagai salah satu alasan Pep mengubah empat bek menjadi tiga bek.
Meski begitu, ketika melawan Arsenal, City bisa dengan cepat beralih kembali ke empat bek dengan gelandang versatile Bernardo Silva bermain sebagai bek kiri.
”Pertama, hal itu karena kualitas pemainku. Kedua, karena saya senang bermain dengan winger yang main tinggi dan melebar. Ketiga, karena saya pengagum umpan-umpan pendek,” beber Pep terkait penggunaan skema tiga bek musim ini kepada Sky Sports.
Keputusan memainkan Bernardo sebagai bek kiri, tampaknya, juga bagian dari perubahan taktik Pep karena winger kanan Bukayo Saka perlu pengawalan lebih dari satu pemain. Hanya mengandalkan Nathan Ake sebagai bek tengah kiri memang berisiko.
”Dia (Bernardo) bisa memainkan permainannya dan mampu memahami bermain di banyak posisi. Dia melakukan tugasnya dengan baik,” kata Pep.
Sebelum memperkuat City, Bernardo semasa masih memperkuat AS Monaco juga sering dijajal pelatih Leonardo Jardim sebagai bek kiri dalam sesi latihan.
”Yang saya ingat (ketika dijajal sebagai bek kiri, red) bukan hanya ketika latihan, melainkan selama uji coba pramusim,” kenang Bernardo kepada El Pais.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman