SIAK (RIAUPOS.CO) - Dua permain diakumulasi tanpa kesalahan fatal membuat Asisten Pelatih Sunardi kehilangan kendali. Dia menyesalkan keputusan yang diambil wasit, tanpa mempertimbangkan PS Siak di pertandingan berikutnya.
"Saya sudah berusaha berbicara dengan wasit, namun diabaikan. Tentu saja saya menjadi hilang kendali," terang Sunardi.
Sebelumnya dua pemain PS Siak cidera ketika berlaga dengan Wahana, dan saat berhadapan dengan PS Duri dua pemain diakumulasi.
Namanya bermain sepakbola, tentu berusaha menghentikan bola, lalu mengambil alih, sama sekali tidak ada berkeinginan untuk mencederai lawan. Dan lawan juga tidak merasa dicederai kenapa hakim mengeluarkan hukuman begitu berat.
"Kami sepakat untuk bermain secara sportif, sehingga lawan tidak cedera, karena kami berjuang untuk menembus liga II," jelas Sunardi.
Apa yang terjadi pada Ahad (14/11) petang di menit ke-23, sesungguhnya bentuk kekecewaan atas keputusan wasit atau hakim.
“Kami ingin menjadi tuan rumah yang baik selama laga kandang. Tapi kami juga ingin dihargai tanpa mencederai proses permainan," kata Sunardi.(mng)