PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - PS Siak berpeluang mencetak hattrick (tiga kali beruntun) tampil di partai puncak Liga 3 Zona Riau. Tahun 2019, PS Siak tampil di final berhadapan dengan Tornado FC. Dari dua leg yang dijalani aggregat kedua tim sama kuat 2-2.
Pasalnya, pada leg pertama PS Siak menang 2-1 dan di leg kedua giliran Tornado FC menang dengan skor 2-1. Gelar juara ditentukan lewat adu penalti. PS Siak kalah dan harus puas menjadi runner-up Tornado FC keluar sebagai pemenang.
Berselang dua tahun, PS Siak kembali melaju ke final. Lagi-lagi, tim yang menjadi lawan adalah Tornado FC. Laga final Liga 3 Zona Riau tahun 2021 ini hanya digelar sekali, berbeda dengan sebelumnya digelar 2 leg.
Hasilnya, PS Siak berhasil mengobati luka kegagalan 2019. Tim yang saat itu dilatih pelatih asal Cili Simon Elissetche sukses keluar sebagai juara. Lagi-lagi pemenang laga final ini harus ditentukan lewat drama adu penalti.
Kedua tim bermain imbang 1-1 di waktu normal hingga babak tambahan waktu. Saat drama adu penalti, PS Siak menang dengan skor 4-3. PS Siak pun berhak mewakili Riau ke putaran nasional.
Prestasi PS Siak berlanjut di putaran nasional. Tim yang juga berjuluk Laskar Naga ini berhasil menembus hingga babak 16 besar, merupakan prestasi terbaik sejak ikut Liga 3.
Lantas bagaimana tahun ini? ’’Target kami juara Riau dahulu. Setelah itu, baru kami bicara target nasional. Yang penting lolos dulu ke final,’’ ujar Manajer PS Siak Romy Lesmana Dermawan kepada Riau Pos, Rabu (6/12).
Kans untuk mengulang sukses 2021 terbuka tahun ini. Asa untuk lolos ke Liga 2 mulai terbuka. PS Siak menjadi kontestan babak 4 besar bersama Tornado FC, KS Tiga Naga dan Wahana FC. PS Siak lolos sebagai juara Grup A dan akan bertemu Wahana FC yang lolos sebagai runner-up pada 12 Desember mendatang.
Jika menang, maka PS Siak berhak melaju ke final sekaligus akan mewakili Riau ke putaran nasional. Kans bertemu kembali Tornado FC di final juga terbuka. Ya, di hari yang sama di Stadion Utama Riau, Tornado FC akan berhadapan dengan KS Tiga Naga.
Setelah laga terakhir penyisihan Grup A di Stadion Utama Riau, 3 Desember lalu, PS Siak tidak kembali ke homebase di Stadion Kampung Rempak Siak Sri Indrapura. Tim asuhan Syahrial Effendi bertahan di Pekanbaru dan langsung melakukan persiapan.
‘’Kami ingin tim fokus persiapan 4 besar di Pekanbaru. Kalau bolak-balik Siak akan memakan waktu dan tenaga. Semoga dengan persiapan ini kami bisa lolos ke final dan juara sesuai target awal,’’ ujar Romy yang juga merupakan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Siak.
Selama babak penyisihan PS Siak hanya kalah sekali. Pada putaran pertama yang digelar di Stadion Sepadan Pendalian, PS Siak menang 1-0 atas Pendalian FC, mengalahkan Nabil FC dengan skor 2-0, pesta gol 9-0 ke gawang Rumbai FC, menang 4-0 atas Pekanbaru Warrior FC, dan mengalahkan Tornado FC dengan skor 1-0.
Di putaran kedua yang dimainkan di Stadion Utama Riau, Wakhid Andriyanto dkk mengalahkan Pendalian FC 1-0, menang 3-0 atas Nabil FC, mengalahkan Rumbai FC dengan skor 4-0, dan menang tipis 1-0 saat bertemu Pekanbaru Warrior FC. PS Siak kalah di laga terakhir dengan skor 4-6 saat bertemu Tornado FC.
Musim ini, PS Siak masih mengandalkan pemain lokal seperti Wakhid Andriyanto dan lainnnya. Sisanya, PS Siak bermaterikan pemain hasil seleksi di Sumatera Utara.
‘’Persiapan kami sekitar dua bulan. Sempat terkendala karena musim hujan. Tapi, kami berusaha meraih hasil maksimal,’’ ujar Romy.
Ucapan terima kasih pun diberikan kepada Pemkab Siak dan Askab PSSI Siak yang memberikan dukungan. ‘’Kami juga berterima kasih atas doa dan dukungan masyarakat Siak. Semoga prestasi tahun ini bisa lebih baik lagi dari sebelumnya,’’ ujar Romy.(eca)
Laporan DENNI ANDRIAN, Pekanbaru